REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melukukan Safari Shalat Isya dalam rangka mencegah radikalisme di wilayah itu. Kapolres Kulon Progo AKBP Irfan Rifai di Kulon Progo, Jumat (22/9) kegiatan Safari Shalat Isya ini merupakan programnya selama menjadi Kapolres Kulon Progo.
"Kegiatan ini nantinya rutin dilaksanakan setiap dua minggu sekali, dan pelaksanaannya digilir tiap-tiap kepolisian sektor (sektor). Ini merupakan instruksi langsung dari Kapolri untuk mencegah dan meminimalisir aksi radikal," katanya.
Ia mengatakan pada 1980 ada seorang tokoh yang masuk ke Kulon Progo membawa paham radikalisme. Aliran tersebut saat ini tidak ada, bahkan tokohnya sudah kembali ke jalan yang benar. "Untuk mencegah paham radikalisme, kami melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari ulama, kiai, tokoh masyarakat, RT, RW untuk menangkal gerakan tersebut," katanya.
Pengasuh Ponpes Al Ghifari Lendah Nurhadi Widodo mengatakan kehadiran polisi ke ponpes dalam rangka penyuluhan dan menyosialisasikan kewaspadaan terhdap faham radikalisme adalah sesuatu yang sangat baik. Sebagai warga, dirinya mendukung penuh keberadaan polisi di tengah-tengah masyarakat karena dengan begitu akan memberikan rasa aman dan nyaman. "Polisi itu bukan musuh tapi teman karena kehadiran mereka memberikan rasa aman," katanya.
Selain itu, ia mengatakan sejak awal sudah mendidik anak asuhnya dengan akidah yang kuat sehingga begitu masuk perguruan tinggi tidak terpengaruh dengan paham-paham lain, termasuk radikalisme. Berbeda jika akidah didapat dari kampus maka dia akan sangat mudah terpengaruh hasutan jahat. "Ada yang menuding kelompok lain sesat dan kafir. Itu akidahnya lemah karena tidak dibangun sejak kecil. Islam tidak mengajarkan seperti itu," kata dia.