REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu menolak, menanggapi pernyataan Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi yang mengungkapkan adanya pencabutan dukungan kepada pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu untuk Pilkada Jabar nanti. Dia mengatakan, akan berpegang teguh pada pernyataan pimpinan tertinggi Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya lebih berpegang pada apa yang disampaikan pimpinan tertinggi Partai Gerindra," kata Syaikhu saat ditemui Republika.co.id, di Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Senin (18/9).
Sampai sekarang, dia mengaku terus berpegang pada komitmen dari ucapan yang dilontarkan oleh Prabowo saat mendukung dirinya dan Deddy Mizwar untuk maju di Pilgub Jabar. Bahkan ketua Umum Gerindra dan Ketua Majelis Syuro PKS, kata dia sudah memanggilnya dalam rangka pemberikan dukungan penuh.
"Sampai sekarang belum ada pencabutan dari pimpinan tertinggi. Bahkan Pak Prabowo hadir di acara aksi Rohingya bersama PKS. Kalau ada pencabutan harusnya tertulis," ucapnya.
Syaikhu juga mengaku, telah bertemu dengan Deddy Mizwar dan menyatakan siap maju untuk Jabar satu. Masing-masing partai, lanjut dia, juga telah matang mengusung Deddy Mizwar sebagai bakal calon gubernur dan dirinya sebagai bakal calon wakil gubernur.
"Saya telah dipanggil bersama dengan Pak Deddy Mizwar dan menyatakan bahwa Gerindra dan PKS siap mengusung Deddy Mizwar sebagai gubernur dan saya sebagai wakil gubernur, udah close itu," kata dia.
Dia mengatakan, saat ini, sedang fokus untuk menyiapkan struktur dalam Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan kesiapan menyambut Pilkada Jawa Barat Juli mendatang. Dia juga memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang diduga disalahartikan oleh beberapa pihak, sehingga muncul prasangka bahwa Syaikhu menolak untuk maju dalam pilkada Jabar.
"Saya ingin klarifikasi begini, bahwa kalau saya ingin dapat mudahnya saja, orang sudah banyak mengenal saya di Kota Bekasi. Artinya, tanpa kerja berat sudah banyak orang kenal saya. Tapi meskipun begitu, saya akan menjalankan putusan partai bahwa saya tetap di Jawa Barat," ujar Syaikhu.
Dia juga mengakui untuk maju mendampingi Deddy Mizwar bukanlah perkara mudah, mengingat dia diharuskan berkampanye di 27 Kota dan Kabupaten. Syaikhu mengaku, terus melakukan konsolidasi dan sosialisasi ke semua wilayah di Jabar. Sosialisasi dilakukan supaya menjaga kesiapan mesin partai memenangkan Pilkada.
Sebelumnya, DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Jawa Barat (Jabar) Mulyadi menarik dukungan pasangan pejawat Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018, berdasarkan pertimbangan tidak akan menang dalam Pilkada.
"Makanya kami memilih mencabut kembali dukungan tersebut, pengusungan pasangan ini kami nyatakan cair kembali," kata Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi kepada wartawan di Bandung.
Ia menuturkan, penarikan dukungan itu berawal dari ungkapan Ahmad Syaikhu yang dinilai tidak meyakinkan partai pengusungnya untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018.