Senin 18 Sep 2017 14:41 WIB

Jokowi: Pemuda Indonesia Dituntut Kreatif dan Inovatif

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri Silaturahmi Nasional Majelis (Silatnas) Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/9).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri Silaturahmi Nasional Majelis (Silatnas) Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta para pemuda Indonesia untuk siap berkompetisi dan menghadapi tantangan yang ada. Persaingan global saat ini juga menuntut kreativitas dan inovasi-inovasi baru dari para pemuda. Apalagi, persaingan di kancah internasional semakin sengit.

"Ke depan semua akan berkompetisi. Semua akan bersaing, adu kecerdasan, adu kreativitas, adu keterampilan, adu inovasi, dan adu kecepatan," ujar Joko Widodo melalui siaran pers, Senin (18/9).

Dalam acara Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma'arif Nahdlatul Ulama Nasional (Perwimanas) II di Bumi Perkemahan Lapangan Tembak Akmil, Kabupaten Magelang, Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, selain menghadapi tantangan di bidang sumber daya manusia, bangsa Indonesia juga disebutnya menghadapi tantangan dari penyalahgunaan narkotika yang belakangan kembali merebak. Hal itu ditambah lagi dengan tantangan keterbukaan di mana kabar-kabar bohong yang begitu mudah menyebar di media sosial perlu disikapi dengan serius.

"Jangan lupa, di media sosial sekarang ini bertebaran yang negatif, fitnah, saling mencela, hoaks, dan kabar bohong. Itu juga menjadi tantangan kita ke depan," ucap Presiden.

Namun, bagaimana pun juga, bangsa Indonesia tetap harus berbenah. Perbaikan dalam segala hal sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain. Jika Indonesia hanya berjalan seperti biasa maka bangsa ini bisa ditinggal.

Hal seperti ini yang menjadi tantangan untuk dihadapi dan memerlukan sebuah dasar fondasi yang sangat kuat sehingga kita bisa memenangkan kompetisi itu."Tapi saya meyakini dengan sebuah fondasi karakter yang baik, Pramuka Ma'arif NU insyaallah mampu menatap masa depan memenangkan persaingan," ujarnya.

Selain itu, untuk menghadapi persaingan, bangsa Indonesia juga harus bersatu dan menjalin persaudaraan dengan baik. Sebagai negara yang terdiri atas 17 ribu pulau, ribuan suku, dan ratusan bahasa lokal membuat hal tersebut menjadi tidak mudah. Jokowi juga berpesan agar tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah dicapai saat ini. Sebab, ke depannya perubahan akan selalu datang dengan cepat dan tak terduga.

"Jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita capai. Terus pelajari hal-hal baru, temukan hal-hal baru, dan praktikkan hal-hal baru yang dapat membawa kemajuan untuk diri kita, umat, dan negara kesatuan yang kita cintai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement