Ahad 17 Sep 2017 18:25 WIB

Aparat Upayakan Pembersihan Sisa Lumpur Banjir di Solok

Rep: Sapto Andika/ Red: Andri Saubani
Warga menggunakan becak melintasi banjir di Jl Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (9/9). Banjir bandang juga terjadi di wilayah Solok Selatan
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga menggunakan becak melintasi banjir di Jl Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (9/9). Banjir bandang juga terjadi di wilayah Solok Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Aparat gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan relawan terus mengupayakan pembersihan sisa endapan lumpur tebal akibat banjir bandang yang melanda Kanagarian Pakan Rabaa Tangah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan. Hingga Ahad (17/9), pembersihan sisa lumpur di perumahan warga dan jalan-jalan utama sudah mencapai 70 persen.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatra Barat Pagar Negara menyebutkan, secara keseluruhan jalanan di Kabupaten Solok Selatan yang terdampak banjir sudah bisa dilewati dengan kendaraan roda empat, hingga daerah Mudiak Sako. Pembersihan endapan lumpur di jalanan juga memanfaatkan empat unit alat berat dari Pemerintah Kabupaten Solok Selatan dan bantuan dari swasta.

"Pembersihan rumah-rumah masyarakat yang terdampak sedimen mencapai 70 persen sudah selesai di bersihkan dan dilanjutkan sisanya hari ini," ujar Pagar, Ahad (17/9).

Pembersihan lumpur hari ini juga mendapat bantuan dari 140 relawan STPDN Bukittinggi dan Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Padang. Hingga Ahad pagi, petugas PDAM juga masih mengerjakan sambungan pipa air yang mengalami gangguan akibat banjir bandang. Selain itu, dapur umum juga masih difungsikan hingga hari ini untuk memasok kebutuhan konsumsi masyarakat yang terdampak banjir.

BPBD menempatkan dapur umum untuk masyarakat dan relawan di Pakan Rabaa, Kantor Camat Koto Parik Gadang Diateh. "Kegiatan hari ini di lanjutkan pembersihan sedimen di rrumah masyarakat yang masih tersisa 30 persen dengan lumpur yang cukup tebal," katanya.

Pagar menambahkan, pembersihan endapan lumpur cukup sulit lantaran sebagian lumpur telah mengeras dan sulit untuk diangkat. Sejak Sabtu (16/9) kemarin, bantuan sudah dikirimkan secara bertahap berupa dua unit pompa apung, tiga unit chainshaw, 25 paket sandang, 25 lembar selimut, dan 10 paket kit ware.

Selain itu, BPBD Sumbar juga menyiapkan lima unit mobil yang terdiri dari satu tangki air, satu mobil pemadam kebakaran, dua komando, dan satu unit mobil serbaguna. Bantuan lainnya terus didatangkan baik dari BPBD, pemerintah kabupaten dan kota, serta pihak swasta hingga hari ini.

Pihak TNI juga dilaporkan turun langsung untuk membantu masyarakat korban banjir untuk membersihkan sisa lumpur yang mengendap di rumah warga. Meski begitu, korban banjir bandang Solok Selatan masih kekurangan bantuan barupa kebutuhan pokok khususnya bahan makan.

Sarana prasarana umum yang ikut terdampak banjir bandang membuat warga kesulitas mengakses kebutuhan pokok. "Untuk sementara, pantauan hingga Ahad pagi, sudah cukup diterima warga. Kecuali bantuan kebutuhan pokok dan sembako ya. Itu yang terus kami upayakan," kata Pagar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement