Ahad 17 Sep 2017 17:43 WIB

Museum KAA Bandung Hadirkan Livi Zheng Jadi Narasumber

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Livi Zheng
Foto: martialartsmoviejunkie.com
Livi Zheng

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sutradara peraih banyak penghargaan, Livi Zheng, diundang dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Luar Negeri di Museum Asia Afrika, Bandung. Kehadirannya, selaku narasumber/ pembicara di hadapan pejabat-pejabat diplomatik dan konsuler yang akan dikirim ke luar negeri.

Menurut Sesditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri, Azis Nurwahyudi, topiknya yang diangkat adalah film Sebagai Aset Diplomasi.  Yakni, bagaimana sebuah film bisa berperan penting dalam memperkenalkan budaya dan memperkaya wawasan suatu negara di dunia Internasional serta mempererat hubungan diplomatik antar negara.

"Acara tersebut, dihadiri oleh 110 diplomat yang akan dikirim ke berbagai negara," ujar Azis dalam siaran persnya, Ahad (17/9).

Menurut Azis, mereka perlu mendapat pemahaman tentang diplomasi ekonomi untuk kelancaran tugas di perwakilan RI. Oleh karena itu, Kemenlu mengundang para praktisi termasuk dari industri perfilman. "Kami mengundang Livi Zheng sebagai icon industri film Indonesia," katanya

 

Azis menjelaskan, Livi telah menggarap beberapa film, baik film layar lebar, maupun film-film pendek. Livi pun, merupakan diaspora Indonesia berkarya di Hollywood yang tak pernah lupa Tanah Air karena dirinya selalu memasukan unsur budaya dan keindahan alam Indonesia di dalam film-filmnya.

Salah satunya, kata dia, film berjudul 'Brush with Danger' yakni sebuah film yang masuk dalam seleksi nominasi piala Oscar yang didistribusikan secara Internasional dan sudah ditayangkan di bioskop-bioskop Amerika. Livi, memasukan beberapa puluh koleksi lukisan dari Indonesia dan gamelan dalam komposisi musiknya. Sedangkan di film layar lebar terbarunya Insight, Livi memasukan seni bela diri pencak silat dalam koreografi actionnya.

 

Di samping menggarap layar lebar, Livi juga menggarap beberapa proyek film untuk Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI Los Angeles). Salah satu garapannya adalah 'LA’s Gateway to Indonesia' yang diluncurkan di downtown Los Angeles bersamaan dengan konser gamelan dan tarian Bali.

Acara tersebut di hadiri oleh jajaran pemerintahan kota Los Angeles,  para konsulat dan dipomat dari bebagai negara. Termasuk, Don Hall  Gubernur Oscar (Governor of the Motion Picture Academy of Motion Picture Arts and Sciences/ OSCARS, 6 terms, 18 years) juga menghadiri acara ini bersama keluarga.  "Di Indonesia film inipun diluncurkan di stasiun TV nasional," katanya.

 

Selain itu, kata dia, Livi baru saja menyelesaikan syuting di Bali untuk film layar lebar yang akan datang berjudul 'Bali: Beats of Paradise'. Executive Produser film tersebut adalah Duta Besar Indonesia di Korea Selatan, Umar Hadi, (sebelumnya menjabat Konsul Jenderal RepubIik Indonesia di Los Angeles) dan seorang wanita kelahiran Surabaya yang termasuk dalam 25 Most Powerful Women in Banking sebanyak lima kali dalam Majalah American Banker, Julia S Gouw. Walaupun background Julia di bidang perbankan tapi beliau tetap mendukung banyak kesenian Indonesia.

 

Baru-baru ini, menurut Azis, sutradara penerima Penghargaan Diaspora Creative Award tahun 2015, menyelesaikan dua proyek film pendek di Sukabumi yang akan di luncurkan 28 Oktober 2018 ini. Di film tersebut Livi mengambil gambar adegan cambuk api dan bola api yang dipadukan dengan pencak silat dan juga kerajinan anyam-anyaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement