Rabu 13 Sep 2017 19:13 WIB

Polisi Selidiki Video Percobaan Penculikan Siswa SD Jakbar

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Anak korban penculikan menangis/ilustrasi.
Anak korban penculikan menangis/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, tengah melakukan penyelidikan kasus percobaan penculikan yang viral di media sosial (Medsos). Dalam video tersebut, seorang siswa SDN Tanjung Duren 1 bercerita tentang pengalamannya saat hendak diculik.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Rensa Aktadevia mengatakan, kepolisian telah mendapatkan informasi terkait video tersebut. Ia mengatakan, mengingat video tersebut terjadi di daerah hukumnya, maka dia telah mengutus jajarannya untuk melakukan penyelidikan.

"Yang anak SD mau diculik, saya sudah dapat informasinya. Sudah dapat arahan dari atasan juga untuk menindak," kata Rensa saat dihubungi, Rabu (13/9).

Rensa melanjutkan, polisi melakukan penyelidikan awal di sekolah. Dia pun membenarkan jika warga cukup resah dengan adanya video tersebut. Sehingga, dia menyatakan akan melakukan pengungkapan.

"Ini kita terus telusuri, semoga ada perkembangan," ujarnya.

Sebelumnya, beredar viral di media sosial pengakuan siswi pelajar SDN Tanjung Duren 1, Jakarta Barat yang menceritakan pengalamannya akan diculik oleh sekelompok pria dewasa. Dalam video berdurasi 2 menit 31 detik itu, P bercerita pengalamannya saat dia sedang pulang sekolah. Tiba-tiba dia dibekap oleh seorang laki-laki.

"Awalnya aku lagi jajan. Terus pas aku pulang aku diginiin (mempraktikkan tangan membekap mulut). Terus aku gigit dan langsung aku lari," tutur P dalam video tersebut.

P menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 13.00 WIB. P bahkan mengaku melihat ada dua orang bocah SD yang sedang dibekap. "Ada anak kecil dua. Pakai baju sekolah ada cowok dua. Mulutnya dilakban," ujar P.

"Nangis. Ada satu laki-laki di mobil berwarna hitam," katanya menceritakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement