Jumat 13 Jun 2014 02:00 WIB

Dalam Hitungan Jam Pelaku Pembunuhan dan Penculikan Terungkap

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Taufik Rachman
Seorang anggota petugas memasang garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang anggota petugas memasang garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Hanya dalam hitungan jam, jajaran Polres Cirebon Kota dan Polres Indramayu berhasil mengungkap kasus penculikan terhadap bocah SD dan pembunuhan terhadap ibu kandungnya. Polisi pun berhasil menangkap ketiga pelakunya.

Pengungkapan kasus itu bermula dari ditemukannya Timothy Ifan Purwanto (8 tahun), bocah kelas dua SD BPK Penabur Kota Cirebon, yang diculik dan dibuang di pinggir sawah di jalan raya Dampuawang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/6) pukul 04.00 WIB. Dari keterangan bocah yang tinggal di Perumahan Taman Weru Permai, Blok F1/19 Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon itu polisi akhirnya bisa menangkap ketiga pelaku.

Selain menculik bocah malang itu, ketiga pelaku sebelumnya juga membunuh ibu kandung sang bocah, Elsa Natalia (35 tahun), seorang karyawan jasa asuransi. Jenazah wanita itu ditemukan di Sungai Kriyan, Kota Cirebon, Kamis (12/6) pagi.

Adapun pelakunya merupakan sepasang kekasih, yakni Lusy (22), warga Cilimus, Kabupaten Kuningan, yang juga seorang sales promotin girl (SPG) rokok sekaligus model cantik.

Sedangkan kekasihnya bernama Aldi (24), warga Klayan, Kabupaten Cirebon, freelancer salah satu perusahaan rokok. Sementara pelaku ketiga, berinisial L, merupakan adik Lusy yang masih duduk di salah satu SMK di Kabupaten Kuningan.

Lusy dan Aldi diamankan polisi setelah aparat gabungan Polres Cirebon Kota dan Indramayu menggrebek salah satu kamar kos di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Rabu (11/6) sekitar pukul 22.00 WIB.

Dalam gelar perkara yang dilakukan Polres Cirebon Kota, Kamis (12/6) sore, Lusy dan Aldi mengaku terpaksa membunuh Elsa karena terbentur masalah keuangan. ''Sudah lama kami tak punya uang, awalnya hanya berencana merampok korban saja,'' tutur Aldi.

Elsa datang ke kos Aldi dan Lusy dengan mengendarai mobilnya pada Selasa (10/6) sore. Korban bermaksud menawarkan polis asuransi kepada kedua pelaku. Korban datang bersama Timothy, yang menunggu sang ibu di dalam mobil.

Sebelumnya Aldi memang telah mengenal Elsa. Aldi pernah menjadi bawahan janda beranak satu itu di perusahaan asuransi tempat Elsa bekerja.

Elsa yang tak curiga, masuk ke kamar kos para pelaku untuk menawarkan polis asuransi. Namun, di tempat itu dia dibunuh dengan cara dicekik dan dibekap.

''Korban saya bekap pakai bantal dan Aldi mencekik leher. Sedangkan L memegangi kaki korban. Awalnya cuma niat merampok, bukan membunuh,'' tutur Lusy.

Setelah membunuh Elsa, Aldy juga berniat membunuh Timothy. Namun,  Lusy mencegahnya karena merasa kasihan. Para pelaku kemudian membuang Timothy di pinggir sawah di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu. Bocah yang diikat kedua tangan dan kakinya itu akhirnya ditemukan petani setempat dan dilaporkan ke polisi.

''Timothy anak yang pintar, dia bisa menjawab semua pertanyaan kami. Dari keterangan itulah, kami berhasil menangkap ketiga tersangka,'' kata Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Wisnu Perdana Putra.

Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni, mengungkapkan, para pelaku diduga telah merencanakan perampokan serta pembunuhan itu. Mereka diancam hukuman penjara seumur hidup.

''Mereka dikenai pasal 340 tentang pembunuhan terencana dan pasal 365 pencurian dengan kekerasan. Fakta menunjukkan para pelaku melakukan rencana pembunuhan dan pencurian,'' tandas Dani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement