REPUBLIKA.CO.ID,GIANYAR--Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar Dewa Gde Alit Mudiarta memanggil pejabat unit pelaksana teknis dinas (UPTD) terkait peristiwa penculikan siswi SD Negeri 3 Bitera.
"Kami sudah mendatangi rumah korban. Selanjutnya kami akan panggil UPTD," katanya di Gianyar, Bali, Rabu.
Agar peristiwa itu tidak terulang, pihaknya meminta guru melakukan pengawasan yang ketat terhadad murid-muridnya. "Anak didik harus diberitahu bahwa sebelum habis jam sekolah, mesti menunggu penjemputnya," kata Mudiarta.
Seorang siswi kelas IV SD Negeri 3 Bitera, Ni Putu Arisita (10), diculik orang tak dikenal saat disuruh orang tuanya membeli sarana ritual keagamaan umat Hindu atau "canang", Senin (3/2) petang.
"Dia biasa membeli canang di tempat yang sudah menjadi langganan," kata Ni Putu Yasmini, ibu korban, saat ditemui di rumahnya di Dusun Dauh Ume, Desa Bitera,
Kecamatan Gianyar.
Namun sampai malam korban tidak pulang. Padahal jarak antara rumah dengan tempat pembelian canang hanya 100 meter.
Sekitar pukul 23.00 Wita, I Made Arsana (37), ayah korban, menerima telepon dari Rumah Sakit Ganesha, Celuk, Sukawati, Kabupaten Gianyar. Polisi pun menjemput korban dan mengantarkannya pulang.
Kepada keluarganya, korban mengaku dimasukkan ke mobil oleh orang tak dikenal untuk diminta menunjukkan lokasi SMP Negeri 2 Gianyar.
"Karena masih anak-anak, dia menurut saja. Tapi ternyata dibawa ke Denpasar dan ditinggal di Supermarket Clandy's. Anak saya kembali ke Gianyar melalui Celuk atas bantuan seorang ibu yang tak jelas identitasnya," kata Arsana.