REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberlakukan status siaga darurat bencana kekeringan di delapan kabupaten dan kota di Jawa Barat. Delapan daerah yang mendapat status siaga kekeringan adalah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya.
MenurutGubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan keringan di Jabar ini termasuk kemarau biasa. Dari delapan daerah tersebut, ada daerah yang sudah lebih dari 60 hari tidak hujan (siaga darurat kekeringan) dan ada yang kurang dari 60 hari.
"Namun, dampak kekeringan tahun ini tidak separah kekeringan pada dua tahun sebelumnya," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher ini di Gedung Sate, Rabu (13/9).
Menurut Aher, pihaknya bersama pemerintah pusat dan kabupaten atau kota telah membuat langkah antisipasi bencana kekeringan. Bukan hanya untuk mengatasi dampak kekeringan terhadap lahan pertanian, namun juga dampak krisis air bersih.
Menurut Aher, kibat kekeringan tahun ini, sebanyak 139 hektare sawah mengalami gagal panen atau puso. Dari jumlah tersebut, 135 di antaranya berada di Indramayu. Sedangkan sisanya tersebar di kabupaten dan kota lain di Jawa Barat. Dampak kekeringan tahun ini, kata Aher, jauh lebih ringan dari dua tahun lalu. Bahkan tahun lalu, tidak ada musim kemarau jadi tidak ada bencana kekeringan.
Status darurat siaga kekeringan diberlakukan di Kabupaten Ciamis, Cianjur, dan Indramayu sampai 31 Oktober 2017. Kekeringan diKabupaten Ciamis melanda 10 kecamatan, 73 desa, dengan penduduk 130.325 jiwa. DiKabupaten Cianjur terdapat 5 kecamatan, 12 desa, dengan penduduk 75.000 jiwa yang terdampak kekeringan. DiKabupaten Indramayu kekeringan melanda 11 kecamatan, 32 desa, dengan penduduk 176.279 jiwa.
Di Kabupaten Karawang masa siaga darurat kekeringan berlaku sampai 31 Desember 2017, terdapat 5 kecamatan, 21 desa, dengan penduduk 23.836 jiwa yang mengalami dampak kekeringan. Masa siaga darurat kekeringan di Kabupaten Kuningan sampai 31 November 2017, memiliki 6 kecamatan dan 6 desa dengan 22.945 penduduk yang terdampak kekeringan.
Kabupaten Sukabumi memberlakukan masa siaga darurat kekeringan sampai 30 Oktober 2017, dengan jumlah yang terdampak sebanyak 22 kecamatan, 55 desa, dan penduduk 53.821 jiwa. Siaga darurat di Kota Banjar berlaku sampai 21 Oktober 2017, dengan jumlah terdampak sebanyak 2 kecamatan, 6 desa, dan 6.483 jiwa. Kota Tasikmalaya bersiaga sampai 30 November 2017, kekeeringan melanda 10 kecamatan, 53 desa, dan 8.123 jiwa.
Sedangkan 19 kabupaten dan kota lainnya di Jawa Barat belum mendapat status siaga darurat bencana tersebut. Hal ini disebabkan hujan masih terjadi di 19 daerah tersebut dalam rentang waktu kurang dari 60 hari.