REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga 11 September 2017 telah terjadi sebanyak 1.628 kejadian bencana di Indonesia.
"Bencana ini telah menyebabkan sebanyak 234 warga meninggal dan hilang, 803 orang mengalami luka-luka serta lebih dari 2,78 juta jiwa mengungsi," kata Sutopo pada "Forum Komunikasi Wartawan" di Manado, Senin (11/9).
Bencana juga telah menyebabkan kerusakan kawasan permukiman, di mana sebanyak 20.187 rumah rusak, di antaranya 3.500 rumah rusak berat, 3.300 rusak ringan dan lebih dari 13.000 rumah mengalami rusak ringan. "Lebih dari 1.300 fasilitas publik juga mengalami kerusakan," jelasnya.
Sutopo menambahkan, kecenderungan terjadinya bencana akan semakin meningkat disebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau dan sebanyak 76 persen wilayah di Tanah Air nanti memasuki musim hujan diperkirakan pada awal November. "Akibat musim kemarau ini terjadi kekeringan di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara," ujarnya.
Musim kemarau, kata dia, telah menyebabkan sebanyak 2.726 desa mengalami kekeringan dan lebih dari 3,9 juta masyarakat terdampak bencana ini. "BPBD terus mendistribusikan air bersih kepada masyarakat hingga akhr Oktober," katanya.
Sutopo belum bisa memastikan besaran angka kerugian yang diakibatkan oleh bencana karena masih dalam tahap penghitungan.