Senin 11 Sep 2017 02:00 WIB

KJRI Houston Siapkan Tindakan Antisipasi Badai Irma

 Mobil melintas di pohon yang tumbang akibat Badai Irma, di Pantai Emas, Florida, (9/9).
Foto: AP/ Wilfredo Lee
Mobil melintas di pohon yang tumbang akibat Badai Irma, di Pantai Emas, Florida, (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KJRI Houston telah menyiapkan sejumlah tindakan antisipasi terhadap bencana Badai Irma yang akan melanda wilayah Florida dan Georgia, Amerika Serikat pada 10-12 September 2107.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Ahad (9/11) malam menyatakan bahwa sejak 5 September KJRI Houston telah membangun kontak intensif dengan simpul-simpul WNI di Florida dan Georgia.

"KJRI sudah membentuk grup sosial media dengan simpul-simpul masyarakat untuk memudahkan komunikasi," kata Iqbal.

Selain itu KJRI juga telah menunjuk petugas yang siaga 24 jam hingga tanggal 12 September untuk mengantisipasi adanya WNI yang membutuhkan bantuan KJRI. Berdasarkan data Kemlu terdapat 3.144 WNI di Georgia. Sementara di Florida terdapat 2.595 WNI, termasuk puluhan WNI yang sedang magang di hotel-hotel di Miami.

KJRI Houston membuka hotline 24 jam di nomor +1 346-932-7284 bagi WNI yang membutuhkan informasi dan bantuan. Sementara New York Times melaporkan bahwa mata badai Irma telah melintasi Florida Keys dengan kecepatan 130 mil per jam pada Minggu pagi waktu setempat setelah sebelumnya meluluh lantakkan kawasan Karibia.

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban Badai Irma yang melanda wilayah Karibia sejak 7-9 September 2017. Tujuh WNI di Puerto Rico dan lima WNI di Kepulauan Virgin AS sudah berhasil dihubungi oleh KJRI Houston.

"Mereka dalam keadaan selamat," kata Iqbal.

Sementara itu, terdapat tujuh WNI asal Bali yang bekerja sebagai terapis spa di Kepulauan Virgin Britania Raya dan kesemuanya dalam keadaan selamat. Meskipun demikian, kondisi rumah dan tempat kerja mereka mengalami kerusakan berat, lanjut Iqbal.

Kemlu telah berkoordinasi dengan KBRI London, Havana dan Caracas untuk memantau situasi mereka dan memberikan bantuan yang diperlukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement