REPUBLIKA.CO.ID,ASTANA -- Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla bertemu dengan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev setelah pertemuan tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Palace of Independen. Pada pertemuan tersebut Kalla sempat menawarkan kepada Nazar untuk bisa menjadi penasihat terkait pemindahan ibu kota Indonesia.
JK menilai Kazakhstan sukses melakukan pemindahan ibu kota yang sebelumnya ada di Almaty menjadi di Astana. Almaty merupakan salah satu kota di Kazakhstan yang memilki jumlah penduduk yang padat. Sedangkan Astana sebelumnya merupakan tanah kosong yang kemudian disulap oleh pemerintah Kazakhstan menjadi kota baru.
"Saya bilang begini ke dia, bolehkah anda menjadi penasihat? Karena dia berhasil memindahkan ibu kotanya," ujar Kalla saat ditemui di depan gedung Palace of Independen, Kazakhstan, Ahad (10/9).
JK menilai ada hal menarik pada saat pemindahan ibu kota Kazakhstan. Kalla mengatakan pada saat pemerintah Kazakhstan melakukan pemindahan ibu kota malah berada dalam posisi perekonomian negara yang sedang sulit. Melihat hal tersebut Kalla kemudian meminta Presiden Kazakhstan untuk menjadi penasihat terkait pemindahan ibu kota.
"Dia bilang dengan senang hati, kapan saja kirim orang ke sini untuk bicara soal itu. Dia bilang nanti dia kasih tahu caranya," ujar Kalla sembari tertawa renyah.
Sebelumya, rencana pemerintah terkait pemindahan ibu kota memang sedang ramai dikaji. JK empat mengatakan pemindahan ibu kota memang membutuhkan kajian dan waktu yang lama dalam prosesnya. Tak hanya kajian dan waktu, pemindahan ibu kota memerlukan biaya yang tidak sedikit.