REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi menyatakan tercatat delapan orang jamaah haji asal provinsi itu, meninggal dunia dalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji. Juru Bicara Kemenag Provinsi Jambi, M Thoif mengatakan jamaah terakhir yang meninggal atas nama Abdul Rahman Mallak bin Malak (66) asal Kota Jambi Kelompok Terbang BTH 20 dengan nomor paspor B5399881.
"Jamaah atas nama Abdul Rahman meninggal pada Senin 4 September pukul 12.20 waktu setempat di Maktab 23, Mekkah," kata Thoif Selasa (5/9). Sementara itu, Kabid Haji Kemenag Provinsi Jambi, Abdullah Saman mengatakan jumlah jamaah haji yang meninggal tahun 2017 lebih banyak dibandingkan tahun 2016, di mana tahun 2016 hanya empat orang.
Menurut dia, rata-rata jemaah yang meninggal tersebut terserang penyakit di antaranya pernafasan, jantung dan penyakit lainnya. "Mudah-mudahan tidak bertambah lagi," kata Abdullah.
Abdullah menjelaskan jamaah yang meninggal tersebut berasal dari beberapa kloter dan daerah. Tujuh jamaah lainnya yang meninggal itu yakni Saripah binti Abdulah Sebu (77) dan Ahmat Puad Abdullah (83)asal Kabupaten Bungo, Syahma Fahamen (78) asal Kabupaten Sarolangun dan Rukiah binti Depati Alek (74) asal Kabupaten Kerinci.
Kemudian atas nama Nurmani Ali Pirak (67) dari Kabupaten Merangin, Jauhari Kamari Siman (67) asal Kota Jambi dan Rukiah binti Depati Alek (74) asal Kabupaten Kerinci. Abdullah mengatakan saat ini kondisi jamaah haji di sana aman-aman saja. Semua jamaah haji sedang di Mina. Mereka tengah melakukan prosesi melempar jumroh. Setelah itu dijadwalkan kembali ke Mekkah untuk melaksanakan tawaf.
Mewakili Kemenag, Abdullah mengucapkan bela sungkawa kepada jamaah haji yang meninggal di sana. "Semoga menjadi haji dan hajjah yang mabrur, dan keluarga yang ditinggalkan bisa mengikhlaskan," katanya