Selasa 05 Sep 2017 11:46 WIB

Kapolri Sebut Saracen Sudah Aktif Sejak Pilpres dan Pilkada

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bareskrim Polri berhasil menciduk empat orang pelaku penyebar konten-konten hoaks dalam sebuah grup Saracen. Bahkan polisi juga menyatakan jika Saracen ini sudah aktif sejak Pilpres dan Pilkada lalu. 

"Dia (Saracen) sudah eksis sewaktu Pilpres sudah eksis. Pilkada gubernur juga grup ini (Saracen) ada yang aktif juga," ujar Kapolri RI Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).

Hanya saja mengenai siapa saja pihak-pihak yang menggunakan jasa Saracen selama Pilpres dan Pilkada ini Tito mengaku belum mengetahuinya. Pasalnya sampai saat ini penyidik masih melakukan penelusuran. 

"Belum sampai ke sana, yang jelas kalau ada fakta hukum keterlibatan UU ITE, siapapun pasti diproses," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Siber Polri saat ini telah mengamankan empat orang terduga pelaku penyebar berita hoaks dan penyebar konten-konten SARA dalam grup Saracen. Bahkan Polri menyebut grup tersebut sebagai sindikat Saracen.

Alasannya karena Saracen memiliki struktur organisasi yang amat jelas. Meskipun setelah terungkap dan menyebarnya nama-nama yang diduga tercantum dalam struktur Saracen, dibantah langsung oleh kedua belah pihak.

Kendati demikian polisi mengaku tidak akan mempersoalkan bantahan tersebut, termasuk keterangan dari tersangka JAS yang selalu berbeda-beda saat ditanyakan perihal struktur Saracen. Justru bantahan dan pelbagai macam jawaban tersangka ini digunakan sebagai BAP dan akan dibawa sebagai materi di pengadilan nanti.

Sindikat Saracen ini selain memiliki struktur juga menerima proposal pemesanan. Bahkan polisi juga sudah memblokir 14 rekening milik Saracen dan para tersangka guna menelusuri siapa saja pihak-pihak yang pernah menggunakan jasanya untuk menebarkan informasi hoaks di media sosial.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement