REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Kereta Api Indonesia berencana membuat stasiun baru di jalur kereta api penghubung bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan. Stasiun tersebut rencananya dibangun di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari.
“Memang awalnya rencana pembangunan stasiun tidak ada, tapi perkembangannya KAI memerlukan stasiun tambahan,” kata Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Solo, Hendro Pramono, Selasa (5/9).
Sebanyak 20 bidang lahan milik warga diperkirakan terdampak pembangunan stasiun baru tersebut. Untuk itu, jelas dia, Pemerintah Kota Solo akan langsung menyosialisasikan hal tersebut pada warga. Dilain sisi, Hendro menjelaskan sebanyak total 129 bidang tanah tanah berstatus hak milik terdampak pembangunan proyek pengerjaan jalur Kereta Bandara yang ditargetkan selesai pengerjaannya tahun depan. Ia pun memastikan, lahan-lahan terdampak proyek akan mendapatkan kompensasi ganti rugi.
Sementara itu, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo berharap pembebasan lahan warga terdampak pembangunan stasiun dan jalur rel kereta bandara berjalan lancer. Ia memastikan warga akan mendapatkan ganti rugi dari pembebasan lahan tersebut. Dilain sisi ia mengusulkan agar warga yang terdampak bisa direlokasi ke satu tempat. Terdapat 594 rumah di tiga lokasi yakni Nusukan, Gilingan dan Kadipiro yang terdampak proyek kereta bandara.
“Tergantung hasil hitung tim apparsial dan permintaan pemilik lahan, per meter warga minta berapa, dan kalau pemerintah pusat oke, akan diganti,” kata dia.