REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kwarnas Gerakan Pramuka dan organisasi pecinta alam Vanaprastha akan mendaki gunung tertinggi di Eropa Barat, Mont Blanc. Disponsori BRI, ekspedisi ini bertajuk 'BRI Gerakan Pramuka Vanaprastha untuk merah putih, Ekspediai Dua Generasi.'
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menyampaikan, pendakian Mont Blanc dilakukan untuk semakin menghidupkan kebanggaan sebagai orang Indonesia. Kegiatan ini sekaligus juga dalam rangka Promosi Indonesia pada puncak-puncak dunia (PIPBD).
”PiP3D adalah aksi menancapkan Bendera Merah Putih di gunung-gunung tertinggi dunia, termasuk Mont Blanc, sekaligus juga untuk mempromosikan pariwisata lndonesia dan identitas-identitas Indonesia Iainnya seperti Pancasila, Bhinneka Tunggai ika, Dasa Darma Pramuka” ungkapnya saat konferensi pers kesiapan ekspedisi ini di Jakarta, Sabtu (2/9).
Pemberangkatan ekspedisi ini akan dimulai besok, Ahad , (3/9) dan kembali 15 September 2017. Adhyaksa menambahkan sejumlah persiapan telah dilakukan tim ekspedisi yang terdiri dari 18 orang mulai dari persiapan fisik hingga mental dan perlengkapan.
Diambilnya istilah dua generasi dalam ekspedisi ini, ungkap Adyaksa karena melibatkan para pendaki baik dari gerakan pramuka, Vanasprashta dan Wanadri yang berusia dari 30 tahun sampai 50 tahun ke atas. Terlibatnya dua generasi dalam pendakian gunung Mont Blanc ini diharapkan akan mampu memberikan kesinambungan semangat mental dan kepribadian kuat berpetualang bagi generasi muda.
Sebagai informasi pendaki termuda yang akan terlibat dalam ekspedisi ini adalah M. Fairus berusia 24 tahun dan yang tertua adalah Gembong Tawang Alun yang juga sebagai Ketua Vanaprashta. Selain pendakian, tim ketika berada di bawah juga sekaligus akan ikut mempromosikan visit Indonesia sekaligus promosi Pancasila dan Gerakan pramuka di wilayah wisata Mont Blanc kepada para turis disana.
Mantan menpora ini menambahkan tim ekspedisi selama di sekitar Mont Blanc juga akan menyerap manajemen wisata pendakian yang sudah baik di disana. Sebab Mont Blanc selain terkenal dengan tempat pendakian juga sebagai pusat turis dunia. Menyerap manajemen wisata pendakian ini, menurutnya agar bisa diterapkan di lokasi-lokasi pendakian di Indonesia.
"Nanti akan kita berikan masukan ke pemerintah soal manajemen pariwisata dan lingkungan hidup yang baik," ujar Adhyaksa.
Ketua Vanaprastha, Gembong Tawang Alun mengungkapkan dipilihnya gunung Mont Blanc ini karena tingkat pendakiannya dianggap cukup sulit. Rencananya ada riga rute yang akan diambil untuk dilalui, karena ada beberapa rute yang sebelumnya sudah dikaji tapi ternyata longsor. Karena itu untuk nanti jalur yg longsor itu tidak dilalui lagi.
Walaupun jalur pendakian cukup sulit tapi Mont Blanc sukses menjadi daya tarik turis dunia bukan hanya bagi para pendaki saja. Ini akan dipelajari bagaimana manajemen wisata pendakian ini bisa ditiru di Indonesia. Gembong pun berterima kasih masih berharap lebih banyak koorporat, seperti BRI yang mau membiayai kegiatan seperti ini.
"Karena itu saya berterima kasih buat BRI karena kegiatan ini sebenarnya selain sekedar pendakian juga pembangunan karakter bagi generasi muda dna juga tadi upaya pembenahan manajemen wisata pendakian," ujarnya.
Corporate Secretary Bank Bank Rakyat lndonesia, Hari Siaga Arnijarso mengungkapkan, BRI sebagai pendukung utama memandang ekspedisi ini sebagai kegiatan positif generasi muda Indonesia di tingkat internasional. Maka diharapkan ekspedisi ini mampu mengharumkan nama bangsa.
Baginya, semangat para pendaki dianggap selaras dengan semangat Bank BRI yang selalu ingin menjadi pionir yang berani menghadapi berbagai tantangan. selalu ingin meraih puncak prestasi tertinggi diharapkan, dukungan Bank BRl terhadap pendakian Ini dapat memacu generasi muda untuk terus mengharumkan nama bangsa.
“Gerakan Pramuka erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Oleh karena itu Bank BRI menjalankan fungsi sebagai national capacity building, mendukung kegiatamkegiatan yang diselenggarakan oleh Kwranas Gerakan Pramuka," ungkap Hari Siaga.