Rabu 30 Aug 2017 18:22 WIB

Wali Kota Tegal Mengaku Sebagai Korban

Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno (tengah) mengenakan rompi tahanan seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/8). KPK menahan Siti Masitha yang terjaring dalam operasi tangkap tangan di Tegal.
Foto: Antara
Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno (tengah) mengenakan rompi tahanan seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/8). KPK menahan Siti Masitha yang terjaring dalam operasi tangkap tangan di Tegal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno mengaku dirinya merupakan korban terkait dengan operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa (29/8) malam. "Salam hormat saya untuk masyarakat Tegal yang saya banggakan, saya korban," kata Siti seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK di Jakarta, Rabu (30/8).

Ia pun mengaku dirinya korban dari seseorang yang bernama Amir Mirza Hutagalung. "Amir Mirza Hutagalung," kata Siti yang sudah mengenakan rompi khas tahanan KPK warna oranye itu. Amir Mirza diduga merupakan pengusaha terkait dengan kasus yang menjerat Wali Kota Tegal tersebut.

Terkait dengan OTT terhadap Siti itu, KPK akan mengumumkannya pada Rabu malam. Sebelumnya, KPK menginformasikan tim penindakan melakukan OTT di tiga kota terkait dengan kasus pejabat Pemerintah Kota Tegal.

"Kami konfirmasi benar ada kegiatan OTT yang dilakukan hari ini oleh tim, dilakukan dalam satu rangkaian di tiga kota ada di Jateng sekitar Tegal, Balikpapan, dan Jakarta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/8) malam.

Kemarin sekitar pukul 18.00 WIB, tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Siti Mashita Soeparno di rumah dinasnya. Sebelum melakukan penangkapan, petugas KPK telah melakukan penyegelan di kantor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal. Diduga operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Tegal itu terkait dengan pembangunan fisik ICU di RSUD Kardinah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement