Kamis 24 Aug 2017 14:45 WIB

Banyak Kebakaran, Djarot Ingin Kabel Listrik di Bawah Tanah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Petugas mengecek instalasi kabel di tiang listrik milik PLN di Benhil, Jakarta, Kamis (3/3).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas mengecek instalasi kabel di tiang listrik milik PLN di Benhil, Jakarta, Kamis (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merencanakan projek percontohan untuk menata kabel listrik di bawah tanah. Ide ini menyusul semakin banyaknya kebakaran yang terjadi di Ibu Kota dalam beberapa waktu terakhir.

Mantan wali kota Blitar dua periode itu mengatakan, projek percontohan rencananya akan diterapkan di beberapa jalan protokol di DKI. Pengerjaannya akan seiring dengan pembangunan trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin dan juga Jalan Gatot Subroto.

"Sehingga ke depan kabel-kabel listrik itu masuk semua di bawah (tanah), nggak gelantungan di atas," kata dia di Balai Kota, Kamis (24/8).

Menurutnya, kebakaran yang terjadi di beberapa tempat di Jakarta akhir-akhir ini kebanyakan berasal dari hubungan pendek arus listrik. Kondisinya diperparah dengan tidak tertatanya kabel PLN secara rapi. Apalagi jika itu terjadi di pemukiman padat penduduk.

Djarot meminta kabel-kabel di pemukiman padat penduduk lebih diperhatikan. Dia meyakini kebakaran yang terjadi di Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu kebanyakan diakibatkan hubungan pendek arus listrik.

"Kebanyakan kebakaran sebagian besar karena korsleting. Makanya kemana-mana saya sampaikan coba cek kembali di rumah-rumah terutama di permukiman tadi," ujar dia.

Politikus PDIP ini menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan mengundang beberapa pihak termasuk PLN untuk membicarakan hal itu. Semua pembangunan akan disinkronkan dengan rencana penataan jaringan listrik agar lebih rapi dan aman.

"Kita akan undang pihak PLN untuk menyinkronkan pembangunan dengan keberadaan tiang-tiang listrik maupun gardu-gardu induk yang menghalangi jalan. Bukan hanya PLN termasuk juga telkom," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement