Rabu 23 Aug 2017 15:20 WIB

Muhadjir: Tak Ada Kerja Sama Soal Ideologi dengan Vietnam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh (kiri) bertukar nota kesepakatan kerjasama bidang pendidikan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong (kedua kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/8).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh (kiri) bertukar nota kesepakatan kerjasama bidang pendidikan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong (kedua kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong berkunjung ke Istana Presiden dan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini. Sejumlah kerja sama bilateral antarnegara pun terjalin dan ditingkatkan dalam kunjungan ini, salah satunya kerja sama di bidang pendidikan.

Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan, dalam kerja sama ini kedua negara tak melakukan kesepakatan pertukaran pembelajaran ideologi. “Nggak ada. Yang itu ndak,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/8).

Ia menjelaskan, kerja sama dalam pendidikan yang disepakati yakni pertukaran pelajar dan guru. Kerja sama ini dimaksudkan untuk saling bertukar pengalaman dalam meningkatkan kualitas para guru. Begitu juga dengan pengembangan kurikulum pendidikan. “Selain itu, tukar menukar kebudayaan dan akan bangun kerja sama di bidang pengambangan laboratorium,” ujar dia.

Selain kerja sama di bidang pendidikan, Indonesia-Vietnam juga meningkatkan hubungan kerja sama di sektor perekonomian, hukum, perdagangan, investasi, maritim dan perikanan, serta isu kawasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement