Senin 21 Aug 2017 14:05 WIB

Ini yang Dibahas Sekjen Partai Komunis Vietnam di Indonesia

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Sekjen Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong (tengah)
Foto: Reuters/Hoang Dinh Nam
Sekjen Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), Nguyen Phu Trong, dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia. Kunjungan kenegaraan ini rencananya akan dilakukan pada 23-24 Agustus 2017.

Selama berada di Indonesia, Nguyen akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas berbagai isu di kawasan. Selain itu, ia juga akan mengadakan pertemuan dengan DPR, MPR, dan DPD, serta menyelenggarakan pertemuan forum bisnis.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Desra Percaya, mengatakan dalam menyikapi dinamika di kawasan, ada kemungkinan isu Laut Cina Selatan ikut menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, konteks yang dibahas adalah Vietnam mengklaim LCS atas landasan kontinen, sementara Indonesia mengklaim berdasarkan Zona Ekonomi Eksklusif sejauh 200 mil dari garis pantai.

"Harapan kita, pertemuan ini dapat memberikan momentum dan upaya percepatan penyelesaian isu ini," ujar Desra saat ditemui di Kemlu RI, Senin (21/8).

Kedua negara juga akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, seperti keamanan, perdagangan, dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Indonesia dan Vietnam akan memberikan kontribusi untuk membantu mendampingi korban perdagangan orang dan melakukan kampanye pencegahan.

Juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir menjelaskan, kunjungan ini bukan kunjungan kenegaraan pertama yang dilakukan oleh pemerintah Vietnam. Pada 14 September 2011, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung juga melakukan kunjungan ke Indonesia.

Selain itu, pada 27 Juni 2014, Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan istrinya Mai Tinh Hanh juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

"2011 ada kunjungan Perdana Menteri (Vietnam) dan 2013 ada kunjungan Presidennya. Ini adalah kunjungan kerja sama antar negara," ungkap pria yang akrab disapa Tata ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement