Ahad 20 Aug 2017 20:27 WIB

NTB Raih Penghargaan Desa dan Kelurahan Inovatif Nasional

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Seorang laki-laki melintas dekat bangunan rumah tradisional Bayan di Dusun Adat Sembagik, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/3).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Seorang laki-laki melintas dekat bangunan rumah tradisional Bayan di Dusun Adat Sembagik, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dua desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram dan Desa Lingsar di Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, dinobatkan sebagai desa dan kelurahan terbaik di ajang Lomba Desa dan Keluaran Tingkat Nasional oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Lomba yang digelar pada 10-12 Agustus 2017 itu merupakan ajang tahunan untuk memilih desa atau kelularahan yang memiliki inovasi dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Kemendagri, khusus di regional IV yakni bersama Provinsi Papua, Maluku dan NTT.

Terpilihnya kedua desa dan kelurahan itu berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri Nomor 410-5638 tahun 2017.

Dinobatkannya Keluarhan Banjar dan Desa Lingsar tersebut merupakan sejarah baru bagi Provinsi NTB. Mengingat selama ini NTB belum pernah meraih predikat terbaik untuk kelurahan dan desa sekaligus. Bahkan tahun lalu, NTB hanya menempati urutan harapan untuk tingkat nasional.

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Catatan Sipil Rusman NTB, selaku ketua Tim Pemilihan Kepala Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi NTB menjelaskan, Desa Lingsar dan Kelurahan Banjar telah mewakili NTB karena memiliki kelebihan dan keunggulan.

Desa Lingsar memiliki sejumlah kelebihan yaitu memiliki radio konseling remaja, aplikasi sistem informasi desa dan pelayanan administrasi online, di mana masyakarat dapat mencetak (print) di rumah. Selain itu, Desa Lingsar memiliki inovasi Web desa dengan jumlah pengunjung lebih dari 10 ribu, serta mengembangkan hot spot/internet gratis.

"Ini sudah melalui seleksi yang ketat di tingkat provinsi sehingga layak desa ini menjadi juara di tingkat nasional," kata Rusman di Mataram, NTB, Ahad (20/8).

Rusman yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB, menambahkan, Kelurahan Banjar layak menjadi juara tingkat nasional mengingat keluaran ini sudah memiliki inovasi yang belum dimiliki oleh kelurahan lain yakni dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Keluaran (SIMKEL). Sistem ini dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, Kelurahan Banjar juga memiliki program "Ini Baru Banjar (IBRA)" sebagai wadah yang dapat diimplementasikan dalam sebuah komunitas untuk peduli lingkungan dan kebersihan. Sistem ini juga menyedikan kursus Bahasa Inggris gratis bagi pemuda.

Rusman melanjutkan, Kelurahan Banjar juga mengembangkan program LIBRA (Lumbung Informasi Bagi Warga) yang merupakan komunitas atau wadah masyarakat dengan membentuk rumah baca. Komunitas ini bertujuan sebagai wadah untuk menkreasi sampah dan wadah pendidikan non formal.

"Kelurahan Banjar memiliki keunikan, dengan sampah mereka bisa juara nasional," ucap Rusman.

Kelurahan Banjar saat ini menjadi pusat bank sampah Provinsi NTB, atau yang dikenal Bank Sampah NTB Mandiri. Komunitas ini memiliki peran untuk memilih dan memilah sampah organic dan non organic yang kemudian diolah menjadi barang yang bernilai jual.

Dengan prestasi tersebut, Desa Lingsar dan Kelurahan Banjar mendapat hadiah uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 50 juta dari Kemendagri.

"Prestasi ini, menjadi motivasi bagi desa dan kelurahan lain di NTB untuk berionvasi membangun desa dan kelurahan," kata Rusman menambahkan.

Muhammad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement