REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Musim kemarau yang terjadi di wilayah Indonesia termasuk di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, membuat warga di dua Desa Ciluluk dan Cihanyir kesulitan memperoleh air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dua bulan terakhir, di daerah tersebut tidak turun hujan sehingga membuat warna air di sumur-sumur pemukiman warga mulai menguning.
Kapolsek Cikancung, AKP Ivan Taufiq mengatakan, meski di daerah tersebut belum terlalu kering dan masih terdapat stok air namun beberapa kampung sudah mulai kekurangan air bersih. Pihaknya kemudian memerintahkan anggota Babinkamtimbas untuk mendata dan membuat peta kampung-kampung mana saja yang mengalami kekurangan air bersih.
“Kita bantu dengan mendorong tangki air ke kampung itu dan koordinasi dengan kepala desa. Beberapa hari kemarin, satu tanki di Desa Ciluluk dan Desa Cihanyiir. Kekurangan air bersih sekitar 5 RW di Cihanyir 3 RW dan Desa Ciluluk 2 RW,” ujarnya saat dihubungi via sambungan telepon, Ahad (20/8).
Menurutnya, stok air di Polsek masih ada namun warnanya sudah agak menguning yang berarti sedotan sudah mencapai dasar. Akhirnya, pihaknya berinisiatif untuk membantu warga yang kesulitan memperoleh air.
Kata Ivan, sebagian besar warga di wilayah Cikancung mengandalkan air dari pegunungan. Dimana masih ada beberapa tempat yang belum tersentuh.
Pihaknya mendorong kepada kepala desa agar membuat penampungan air yang berukuran besar agar bisa mendistribusikan air ke seluruh warga dan tidak lagi harus mengantri dam tercukupi kebutuhan air bersih. Termasuk mendirikan MCK umum.
Dikatakan Ivan, meski warna air di sumur-sumur warga sudah menguning dan tidak layak digunakan untuk mencuci apalagi mandi, warga yang mengalami kesulitan air dibantu Polsek untuk meringankan dengan cara mendatangkan tanki air. Inisiatif penyaluran air bersih melalui tanki air dilakukan mengingat sebelumnya untuk mengambil air bersih warga harus menempuh perjalanan yang jauh demi mendapatkan air bersih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
