Rabu 16 Aug 2017 13:32 WIB

Tinggalkan Warisan Kolonialisme yang Membuat Kita Pengecut

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh lapisan masyarakat bisa bekerja lebih baik. Rakyat Indonesia harus bisa maju agar negara Indonesia bisa bersaing dalam berbagai hal dengan negara lain.

"Kita harus meninggalkan warisan kolonialisme, yang menjadikan bangsa kita bermental budak, karakter rendah diri, pecundang dan selalu pesimis dalam melihat hari esok," kata Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di gedung MPR-RI, Rabu (16/8).

Menurut Joko Widodo (Jokowi), semua pihak harus membuang jauh-jauh mentalitas negatif yang membuat sesama anak bangsa saling mencela, saling mengejek dan saling memfitnah. Sebab, semua rakyat Indonesia adalah bersaudara, saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air. Untuk itu perlu membangun fondasi kultural yang kuat.

Semua elemen bangsa harus bersatu dan berdiri gagah untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, yang semakin ekstrim, dan berubah dengan sangat cepat. Hanya bangsa yang cepatlah yang akan memenangi persaingan global.

Terlebih, Indonesia adalah bangsa yang besar. Besar bukan hanya karena jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta jiwa, luas wilayahnya, atau sumber daya alamnya. Kebesaran Indonesia ada karena bangsa ini sudah terujui oleh sejarah dengan tetap kokoh dan bersatu menginjak usianya ke-72 tahun.

Jokowi mengatakan, Indonesia sempat menjadi bangsa bagi negara lain untuk belajar. Mulai dari belajar tentang Islam, seni budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain-lain. Kebanggaan inilah yang harus kita rebut kembali, kebanggaan terhadap kreasi dan karya sendiri, kebanggaan terhadap produk sendiri."Kita harus percaya pada kekuatan bangsa kita sendiri. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kita mampu untuk meraih kemajuan," ujar Jokowi.

Mantan Walikota Solo ini menuturkan, bangsa Indonesia memiliki kekuatan yang sungguh luar biasa, yakni anak-anak muda. Anak-anak muda dari Indonesia banyak yang menjadi juara olimpiade matematika,fisika, dan biologi. Anak-anak muda kita telah menunjukan prestasi mereka, mulai dari menjadi juara hafidz Alquran, berprestasi dalam karya robotik, inovatif sebagai start-up, dan juga kreatif dalam berkesenian sampai di panggung-panggung dunia.

Demikian pula dengan industri kreatif dan film-film nasional kita, yang banyak digerakkan oleh anak-anakmuda, semakin digemari dan ditonton oleh banyak orang. Namun, semua keunggulan itu jangan sampai membuat kita terlena dan berpuas diri. Masih banyak pekerjaan yang harus kita tuntaskan. Masih banyak janji kemerdekaan yang harus kita tunaikan.

Sebagai refleksi bersama, lanjut Jokowi, kita harus jujur mengakui bahwa tidak mungkin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, kalau rumah-rumah rakyat kita di seluruh pelosok nusantara tidak menikmati aliran listrik. Tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang kompetitif ketika biaya logistik kita mahal.

Tidak mungkin negara ini menjadi Poros Maritim Dunia, kalau Indonesia tidak mempunyai pelabuhan-pelabuhan yang menjadi tempat bersandar kapal-kapal besar yang mengangkut produk-produk kita. Tidak akan mungkin menjadi bangsa yang berdaulat di bidang pangan, kalau jumlah bendungan dan saluran irigasi yang mengairi lahan-lahan pertanian kita di seluruh penjuru tanah air, sangat terbatas, kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement