REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahudin Wahid mengatakan, negara harus dijauhkan dari satu unsur golongan tertentu. Menurut Gus Sholah, problematika kekinian yang dihadapi bangsa sebaiknya diselesaikan dengan pendekatan toleransi.
Gus Sholah menuturkan, pada awalnya negara terbentuk berdasarkan rasa senasib sepenanggungan dari masyarakatnya.
"Negara tidak berdasarkan agama, etnis atau ras tertentu. Karena itu, jika ada yang ingin mendirikan negara Islam, ya kita (Indonesia) pasti bubar," ungkapnya dalam diskusi kebangsaan bertajuk 'Merawat Kemajemukan Sejati, Menegakkan Memerdekaan Hakiki' di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
Tokoh Nahdatul Ulama (NU) ini menilai toleransi adalah solusi bagi isu negara Islam. Toleransi pun dinilai sesuai dengan persoalan kekinian, seperti radikalisme dan terorisme.
"Jadi intinya adalah toleransi, jangan lakukan sesuatu kepada orang lain yang tidak ingin kita lakukan kepada diri kita sendiri," tambah Gus Sholah.