Senin 14 Aug 2017 20:10 WIB

Politikus Gerindra Sebut Penegakan Hukum Sekarang Ini Buruk

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Muhammad Syafi’i.
Foto: DPR
Muhammad Syafi’i.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafi'i menilai, sistem penegakan hukum di bawah pemerintahan Joko Widodo adalah terburuk sepanjang sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, menurut dia, penegakan hukum era sekarang lebih buruk kalau dibandingkan dengan orde baru. 

"Sistem penegakan hukum di bawah pemerintahan Jokowi ini adalah sistem penegakan hukum terburuk sepanjang sejarah berdirinya NKRI. Kalau kita bandingkan orde lama, itu karena dulu masih menghadapi serbuan dari agresor. Di zaman reformasi ini kan sebenarnya mengikuti sistem yang dikehendaki oleh rakyat," kata pria yang akrab disapa Romo saat dihubungi Republika, Senin (14/8).

Anggota Komisi III DPR RI itu mencontohkan, kasus penganiayaan penyidik senior KPK Novel Baswedan yang tidak kunjung tuntas. Juga, kasus dugaan chating pronografi yang menjerat Rizieq Shihab. 

Kasus itu oleh ahli IT Hermansyah disebut sebagai rekayasa. Namun, ahli tersebut yang mendapat penganiayaan. 

Romo kemudian mengingatkan agar pemerintah tidak terus-terusan bertindak sewenang-wenang. Sebab, menurutnya seluruh komponen bangsa harus mencintai bangsa dan negeri ini. Sebab, menurutnya, negeri ini dimeredekakan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Bukan untuk melindungi kepentingan kelompok-kelompok tertentu yang hari ini menjadikan rakyat hanya sebagai alat, hukum sebagai alat, dan menjadikan kekuasaan untuk menindas apa saja," ucap Romo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement