Senin 14 Aug 2017 03:10 WIB

Mensos Serukan Revitalisasi dan Aktualisasi Pancasila

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Abdul Kodir
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa baru saja mengadakan pertemuan dengan sejumlah putera-puteri pendiri bangsa di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Ahad (13/8).

Dari pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk merevitalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Khofifah, menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah kehidupan bangsa Indonesia yang sangat multikultur dan majemuk sudah tepat.

"Dan tugas kita saat ini adalah mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Khofifah dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/8).

Khofifah mengatakan, munculnya disharmonisasi internal dan antar ummmat beragama , intoleransi, radikalisme dan keinginan mengganti Pancasila memunculkan keprihatinan dan kekhawatiran.

Kondisi ini dianggap berpeluang menjadi ancaman disintegrasi yang amat serius kepada NKRI. Oleh karena itu, forum strategis ini diharapkan dapat mengajak generasi bangsa memahami kembali arti semangat berindonesia.

Aktualisasi ini, lanjut Khofifah, juga sebagai respons atas kondisi nasional dan dunia dalam mewujudkan Indonesia berdaulat di bidang politik, mandiri secara ekonomi ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

"Tanpa Jawa kita bukan Indonesia. Tanpa Batak, Papua, Ambon, Sunda, Aceh, Manado kita bukan Indonesia. Begitu juga tanpa Islam, Katholik, Hindu, Budha kita semua bukan Indonesia. Sunnatullahnya Indonesia ya beragam dan diikat oleh Pancasila," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement