Sabtu 12 Aug 2017 16:10 WIB

Begini Kondisi Terakhir Ustaz Abu Bakar Ba'asyir

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nidia Zuraya
Abu Bakar Baasyir
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Abu Bakar Baasyir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Ustaz Abu Bakar Ba'asyir sempat menurun dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Terpidana kasus terorisme tersebut mengalami pembengkakan di kaki akibat penyakit yang dideritanya.

"Kondisi terakhir bengkak di kefua kaki beliau. Kami dari tim kesehatan yang dipercaya keluarga memberi usulan agar ustadz Abu Bakar Ba'asyir mendapat perawatan," kata dokter dari MER-C yang menangani Ba'asyir, Joserizal Jurnalis, di kantor MER, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).

Jose menjelaskan, pembengkakan di kaki Ba'asyir diakibatkan adanya masalah di pembuluh darah vena dalam di kedua tungkai. Vena dalam, kata dia, tak mampu memompa darah ke bagian atas tubuh. Meski demikian, tak ada sumbatan di pembuluh darah Ba'asyir.

Selain itu, lanjut Jose, juga dilakukan pemeriksaan terhadap jantung pria 80 tahun tersebut. Hasilnya, ditemukan adanya pembesaran dan penyumbatan di jantung bagian bilik kiri. Namun secara menyeluruh, jantungnya masih berfungsi dengan baik.

"Ada penyumbatan arteri yang ke kiri, tapi secara umum jantung alhamdulillah baik. Secara umum beliau tangguh dan sehat," ujar dia.

Ba'asyir dibawa ke RS Harapan Kita pada Rabu (9/8) sore. Dia berangkat dari tempatnya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor. Ba'asyir dirawat selama dua hari hingga pada Jumat (11/8) subuh dibawa kembali ke lapas.

Jose mengatakan, proses pemeriksaan terhadap amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu didampingi oleh tim pengacara muslim dan dokter dari MER-C. Aparat keamanan juga ikut mengawal ketat selama perjalanan sampai pemeriksaan.

Ba'asyir kini menjalani masa pidana setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis 15 tahun penjara pada 2011. Majelis menilai Ba'asyir terbukti melakukan suasana teror dengan pelatihan militer di Bukit Jalin Jantho, Aceh.

Majelis juga menilai Ba'asyir terbukti merencanakan pelatihan militer bersama Dulmatin. Perencanaan itu dibicarakan keduanya di dekat Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki di Solo, Jawa Tengah, pada Februari 2009. Ba'asyir kini berada di sel isolasi di Lapas Gunung Sindur untuk menjalani sisa masa hukuman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement