Jumat 11 Aug 2017 16:48 WIB

Dua Pengedar Uang Palsu Diringkus Saat Belanja di Warung

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Uang palsu, ilustrasi
Foto: Antara
Uang palsu, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Polisi meringkus dua pengedar uang palsu (upal) di Deli Serdang, Sumut, yang sedang beraksi. Upal tersebut mereka cetak sendiri dan dibelanjakan ke warung-warung.

Kapolsek Pancur Batu Kompol Choky Sentosa Meliala mengatakan, dua tersangka yang diringkus, yakni M Rizky Arid Pratama (31), warga Jl Pintu Air IV, Kuala Bekala, Medan dan M Yopi Nasution (33 tahun), warga Limau Manis, Tanjung Marawa, Deli Serdang. Keduanya ditangkap polisi pada Rabu (9/8) malam.

"Tersangka kami amankan di Jalan Jamin Ginting, Pasar Baru, desa Rumah Sumbul, Sibolangit, Deli Serdang," kata Choky, Jumat (11/8).

Choky menjelaskan, penangkapan ini berawal dari laporan seorang pemilik warung, Abraham Sembiring, kepada polisi. Dia merasa curiga dengan uang Rp 100 ribu yang diberikan kedua tersangka saat membeli rokok di warungnya

Abraham pun, kata Choky, mengikuti kedua pembelinya itu. Ternyata mereka kembali berbelanja di warung lain. "Korban yang curiga pun melapor ke pos polisi Bandar Baru," ujar dia.

Menerima laporan itu, polisi lalu segera mendatangi lokasi. Kedua pelaku akhirnya diringkus saat membeli rokok di warung milik Benyamin Guru Singa. Penggeledahan pun dilakukan terhadap keduanya. "Selain dua lembar yang sudah dibelanjakan, di dalam ransel yang mereka bawa ditemukan sepuluh lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu," kata Choky.

Selain uang palsu, dari tangan keduanya, polisi juga menyita uang tunai Rp1 juta, satu sepeda motor Yamaha RX King hitam BK 6395 SU, empat bungkus rokok, dan satu laptop beserta charger-nya.

Kepada petugas, kedua pelaku mengaku sudah empat kali membelanjakan uang palsu di kawasan Sembahe dan Sibolangit, Deli Serdang. "Uang palsu itu mereka cetak sendiri," kata Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu, Iptu Sehat Tarigan.

Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa di Mapolsek Pancur Batu. Polisi pun, kata Sehat, telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia terkait pemalsuan uang ini. "Selain memeriksa pelaku dan saksi, kami juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia, serta mencari alat yang digunakan untuk membuat uang palsu itu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement