REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Zainut Tauhid Saadi menjelaskan, Pidato politisi partai Nasdem, Viktor Laiskodat menimbulkan polemik dan berpotensi mengundang kegaduhan.
Oleh karena itu, kata dia, MUI meminta pada semua pihak untuk menahan diri atas pidato provokatif Victor.
"Menahan diri dan tidak terpancing untuk memberikan pernyataan yang dapat memanaskan situasi," ujar dia dalam keterangan tertulis pada Republika.co.id, Selasa (8/8).
Zainut Tauhid juga menjelaskan, pidato mengadu domba antargolongan dan kelompok masyarakat, khususnya antarumat beragama di Indonesia dikhawatirkan dapat mengganggu harmoni. Padahal Indonesia selama ini hidup harmoni antarumat beragama.
Zainut Tauhid juga mengatakan, MUI mengimbau kepada khususnya para elite politik hendaknya masalah tersebut segera diselesaikan dengan pendekatan musyawarah. Pendekatan dengan mengedepankan semangat kenegarawanan, kekeluargaan dan persaudaraan kebangsaan bisa meredam gejolak yang ada pascapidato Viktor.
"Sehingga persoalannya tidak semakin meluas dan melebar," jelas dia.
Jika dalam musyawarah antarelite politik tidak dapat dicapai kata sepakat, lanjut dia, maka MUI menganjurkan agar penyelesaian ditempuh melului jalur hukum. Karena, menurut MUI, jalur hukum adalah pilihan yang terhormat dan beradab.
MUI nengimbau kepada semua umat beragama, khususnya umat Islam untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan hal tersebut. "Seluruh masyarakat Indonesia agar tetap tenang, mejaga kerukunan hidup bersama, saling mengasihi dan bekerjasama dalam merawat dan menjaga NKRI dan persatuan bangsa," ujar dia mengakhiri.