REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Laiskodat pada pidatonya dinilai berbahaya bagi persatuan bangsa. Seharusnya, petinggi partai berbicara hal yang menyejukan, terutama mendekati hari kemerdekaan Republik Indonesia.
"Sebagai petinggi partai, harusya (Viktor) memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan bangsa ini. Jangan justru memberikan contoh yang tidak baik," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review, Ujang Komarudin kepada Republika.co.id, Ahad (6/8).
Menurut Ujang pula, pernyataan Viktor dalam pidatonya itu berbahaya bagi kesatuan dan persatuan bangsa. Apa yang disampaikan Viktor bisa memecah belah antarsesama partai politik (Parpol) dan anak bangsa.
"Apalagi kita dalam waktu dekat akan memperingati hari kemerdekaan RI ke-72 17 Agustus nanti. Jadi petinggi partai harusnya berbicara yang menyejukkan dan harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yang akhir-akhir ini mulai retak," jelas Ujang.
Siapapun kita, Ujang berpesan, tetap harus menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik. Menurut dia, keselamatan seseorang juga tergantung dari bagaimana orang tersebut menjaga lisannya.
"Ke depan, jangan ada lagi pernyataan petinggi partai yang sifatnya memecah belah. Karena yang harusnya dilakukan ke depan itu menjaga (keutuhan) NKRI," kata dia.
Sebelumnya, Viktor sempat menyebut Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat sebagai pendukung ekstremisme lantaran menolak Perppu Ormas. Empat partai itu menolak pembubaran ormas tanpa melalui peradilan. Adapun Viktor menuding empat partai itu pendukung Khilafah. Viktor pun dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh pengurus Gerindra, PAN, dan PKS.