Ahad 06 Aug 2017 04:41 WIB

Gerindra: Kami Sudah Biasa Difitnah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.
Foto: DPR
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menganggap, pidato politikus Nasdem Viktor Bungtilu Laiskodat yang menyebut Gerindra pendukung wacana khilafah islamiyah adalah fitnah. Tudingan tersebut menurutnya sudah menyentuh marwah Partai Gerindra, sehingga partai berlambang kepala burung Garuda itu mengambil langkah hukum.

"Pidato fitnah tersebut bukan lagi tentang pidato politik, melainkan sudah menyentuh marwah Partai Gerindra. Karena itu, kami tidak akan diam dan mengambil langkah-langkah hukum sesuai dengan aturan konstitusi yang berlaku," kata Edhy dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/8).

Edhy mengaku partainya sudah terbiasa difitnah. Apalagi figur Prabowo Subianto dan Gerindra semakin ke sini semakin dicintai dan diminati rakyat.

Edhy juga menganggap, fitnah yang dilayangkan Viktor tersebut sebagai wujud dari kepanikan lawan yang jauh dari sifat ksatria. "Kami sudah terbiasa menghadapi fitnah. Terlebih ketika musim politik dan ketika figur Pak Prabowo dan Gerindra yang semakin dicintai dan diminati rakyat. Fitnah yang dilakukan adalah wujud kepanikan dan putus asa dari pihak lawan yang jauh dari sifat ksatria," ucap Edhy.

Sebelumnya, Politikus Nasdem Viktor Bungtilu Laiskodat dilaporkan ke polisi oleh PAN dan Gerindra atas pidatonya di NTT. Pidato Viktor dianggap provokatif dan tendensius serta menyebut Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat sebagai parpol pendukung wacana khilafah islamiyah. Itu tak lain karena keempat parpol tersebut menolak erppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Ormas).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement