REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, masalah yang kini sedang dihadapi bangsa Indonesia yakni kesenjangan antar lini yang berdampak pada kecemburuan sosial di masyarakat. "Kecemburuan itu mengarah pada kelompok tertentu, ini yang harus kita hentikan," ujar Zulkifli saat membuka dialog terbuka Mosi Integral M. Natsir di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Sabtu (5/8).
Menurutnya, kesenjangan itu dapat terlihat antar pemerintah pusat dengan daerah, masyarakat miskin dan kaya, serta jawa dan luar jawa. Sehingga hal tersebut meski diputus, untuk mencegah terjadinya perpecahan. "Menghentikan silang sengketa, saling memfitnah, saling menyalahkan. Kita harus menjadi generasi yang punya nilai luhur, produktifitas, inovatif, dan kreatif," kata dia.
Tak hanya kesenjangan, kata dia, masalah lainnya yang tengah dihadapi yakni memudarnya nilai-nilai luhur Pancasila serta persatuan dan kesatuan Indonesia. Ia mengatakan, saat ini ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengkotak-kotakan kelompok yang memiliki pemahaman berbeda terutama saat pemilihan kepala daerah (Pilkada). Hal inilah yang menjadi benih-benih keretakan bangsa Indonesia.
Untuk itu, dia meminta, agar seluruh bangsa Indonesia untuk tidak terjebak dalam isu-isu yang akan membuat masyarakat terpecah-belah. Langkah yang dapat menjembatani itu dengan mempelajari sejarah saat berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Penghormatan yang harus dipertahankan hari ini hingga sampai kapan pun. MPR pun akan meneruskan apa yang dilakukan pendiri negeri ini," kata dia.