Sabtu 05 Aug 2017 17:46 WIB

Ekonomi Bakal Cepat Tumbuh di Jalur Tol Padang-Pekanbabaru

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Foto udara proyek pembangunan jalan tol Sumatra ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Kecamatan Pemulutan, Kab Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara proyek pembangunan jalan tol Sumatra ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Kecamatan Pemulutan, Kab Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Barat meyakini proyek pembangunan jalur tol yang menghubungkan Padang di Sumatra Barat dan Pekanbaru di Riau akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat di sepanjang jalur proyek. 

Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh menilai, pertumbuhan ekonomi yang pesar bisa dimulai dari awal berjalannya proyek, seperti serapan tenaga kerja kasar hingga setelah jalan tol rampung, yakni tumbuhnya pusat ekonomi di pintu keluar tol. "Ya kan sepanjang Pekanbaru-Padang akan terimbas. Akan ada konektivitas Teluk Bayur (Padang) ke Dumai (Riau)," ujar Ramal, Sabtu (5/8).

Ramal menilai, terhubungnya Pekanbaru-Padang akan menambah minat investor dalam menanamkan modalnya di Sumatra Barat. Apalagi, pembangunan tol Padang-Pekanbaru akan paralel dengan pembangunan tol Pekanbaru-Dumai yang ditargetkan bisa fungsional pada 2019 mendatang.

Jika benar terealisasi, Ramal melanjutkan, maka jalur darat bebas hambatan antara Padang dan Dumai bisa memangkas berjam-jam waktu distribusi yang biasanya harus ditempuh tanpa adanya jalan tol. Menurut dia, pembangunan jalan tol bisa memangkas waktu tempuh Padang-Pekanbaru dari delapan hingga 10 jam menjadi hanya tiga sampai empat jam. 

Dengan demikian, biaya distribusi bisa dihemat hingga 50 persen dari biasanya. "Artinya nyaris 100 persen cut untuk waktu tempuh. Bayangkan berapa nilai ekonomi yang bisa dihemat," ujar Amal. 

Nantinya, investor atau eksportir yang memiliki pabrik di Riau bisa memanfaatkan pelabuhan Teluk Bayur di Padang untuk mengirimkan produknya ke India atau Afrika. Sebaliknya, pengusaha kerajinan atau industri makanan di Padang bisa memanfaatkan pelabuhan di Dumai untuk memasarkan produknya hingga Cina atau Jepang. 

Dia menambahkan, ongkos kirim antara Sumatra Barat dan Riau otomatis akan terpangkas nyaris separuhnya. "Investor akan punya pilihan, dia inevstor punya pilihan untuk ekspor impor kan," kata dia. 

Dia menuturkan pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 15 kilometer sudah mulai sehingga jarak tempuh Dumai-Padang mungkin hanya perlu 5-6 jam. "Kan terjadi percepatan dan akselerasi untuk distribusi," ujar Ramal.

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengungkapkan Pemerintah Provinsi Sumbar telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membangun jalur tol Padang-Pekanbaru dalam dua fase. Fase pertama, jalur tol akan dibangun dengan menghubungkan Padang dan Bukittinggi yang sama-sama berada di Sumatra Barat. 

Fase kedua, jalur tol akan dibangun menghubungkan Bukittinggi dan Pekanbaru di Riau. Meski begitu, pemprov akan fokus pada pengerjaan fase pertama untuk jalur Padang-Bukittinggi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement