REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menganggap pidato Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Victor Bungtilu Laiskodat (VBL) yang videonya sempat beredar sebagai fitnah yang kejam dan bentuk penghinaan kepada partainya. Terlebih, menurutnya, tuduhan yang diucapkan Victor dalam pidatonya tidak berdasar dan malah menyesatkan.
"Pidato tersebut merupakan fitnah yang kejam dan bentuk penghinaan kepada Partai Gerindra. Tuduhan tersebut sangat tidak berdasar, menyesatkan, dan mencemarkan nama baik partai kami," kata Edhy dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/8).
Partai Gerindra, kata Edhy, adalah partai yang lahir dari rahim patriotisme dan nasionalisme. Gerindra juga menurutnya menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI sesuai cita-cita para pendahulu yang memperjuangkan Bangsa.
Tak hanya itu, Edhy juga meyakinkan, partainya sangat menghormati keberagaman dalam berkeyakinan. Buktinya, Gerindra memiliki organisasi sayap yang mewakili tiap-tiap keyakinan seperti GEMIRA (Muslim), KIRA (Kristen), dan GEMA SADHANA (Hindu dan Budha).
"Ini semua menjadi bukti bahwa Gerindra senantiasa merawat serta menjaga keberagaman dalam berkeyakinan," kata Edhy.
Edhi juga menjelaskan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto adalah figur yang hidupnya dihabiskan untuk mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu baik sebagai prajurit TNI ataupun pemimpin partai yang menjunjung tinggi demokrasi dan Pancasilais.
"Beliau juga lahir dan besar dari lingkungan keluarga terhormat, plural, serta menghormati segala bentuk perbedaan," kata Edhy.
Sebelumnya, pidato Victor di NTT mendapat banyak kecaman karena dianggap melecehkan sejumlah partai tertentu. Dalam potongan video yang beredar, Jumat (4/8), politikus Nasdem itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia. Selain Gerindra, Victor juga menyebut sejumlah partai lainnya seperti Demokrat, PKS, dan PAN.