Selasa 01 Aug 2017 12:50 WIB

Presiden Minta tak Ada Penolakan Imunisasi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Siswa saat diberikan imunisasi Measleas Rubela (MR) oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor di MTSN 3 Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8).
Foto: Antara
Siswa saat diberikan imunisasi Measleas Rubela (MR) oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor di MTSN 3 Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Presiden Joko Widodo mencanangkan kampanye imunisasi measless rubella (MR) tahap pertama di MTs N 10 Sleman, Yogyakarta. Jokowi menekankan, imunisasi penting sekali bagi anak-anak mengingat dampaknya yang pula sangat besar. Karenanya, Jokowi mengaku amat ingin kampanye segera dimulai, sehingga anak-anak bisa terhindar dari berbagai penyakit berbahaya.

Presiden tidak menutup mata terkait masih adanya pihak yang menolak imunisasi. Ia pun meminta seluruh komponen terkait turun memberikan penjelasan.

Jokowi menegaskan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) lewat fatwanya sudah memberikan lampu hijau pelaksanaan imunisasi. "Fatwa MUI sudah menyampaikan bahwa imunisasi manfaatnya jauh lebih banyak," ujar Jokowi, Selasa (1/8).

Ia menambahkan, penjelasan kampanye imunisasi ini tidak cuma dilakukan Kementerian Kesehatan, tapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Pasalnya, masih cukup banyak masyarakat yang belum memahami measless rubella (MR).

 

"Apa itu MR kan banyak yang belum tahu, kita ingin menjelaskan partisipasi masyarakat, sehingga anak-anaknya mau diberikan karena ini perlindungan untuk anak-anak kita," kata Jokowi.

Presiden menargetkan pada 2020, Indonesia sudah mampu terbebas dari measless rubella (MR). "Target kita 2020 Indonesia bebas MR, makanya saya canangkan kampanye imunisasi MR ini secara nasional," katanya.

Pencanangan ini sendiri merupakan kampanye imunisasi measless rubella tahap pertama yang dijadwalkan pada Agustus-September 2017 untuk Pulau Jawa. Sementara, tahap kedua untuk di luar Pulau Jawa dilakukan pada Agustus-September 2018.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement