REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang menyatakan, tidak ada potensi hujan di lahan yang terbakar di Aceh.
"Forecaster (peramal cuaca) kami menyimpulkan, hari ini dan tiga hari ke depan. Tidak ada potensi hujan di lahan terbakar," papar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Rabu (26/7).
Ia menjelaskan, berdasarkan pemodelan ramalan cuaca dan dinamika atmosfer, diperkirakan cuaca hanya cerah dan berawan baik di daerah dataran rendah pesisi Barat atau Timur, Aceh.
Arah angin bergerak di Pulau Sumatra bagian Utara dari Selatan hingga Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara dua hingga 25 knot atau 3,7 sampai 46 kilometer/jam.
Suhu udara untuk dataran rendah di wilayah pesisir Aceh rata-rata maksimum berkisar 33 sampai 35 derajat Celsius di siang hari. "Jadi masih cukup panas terasa, seperti di Banda Aceh. Bagi lahan kering seperti kawasan gambut dan ilalang, masih rentan terbakar," katanya.
Data terakhir pihaknya, Selasa, (25/7), menyebut 35 titik panas terpantau berada di wilayah Aceh yang tersebar di delapan kabupaten/kota. Titik panas terbanyak di antaranya terdeteksi di Aceh Barat 12 titik, dan 11 titik di Nagan Raya, sedangkan Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Aceh Tengah masing-masing tiga titik.
"Bagi warga, jangan sembarangan membuang puntung rokok. Karena belum tentu api rokok telah mati, dan bisa pemicu kebakaran lahan," imbau Zakaria.
Kemarin dilaporkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan dua helikopter pengebom air untuk menanggulangi kebakaran lahan gambut di Kabupaten Aceh Barat.
"Yang satu, sudah tiba tadi sore tepat pukul 16.00 WIB. Dan besok, satu helikopter lagi," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Yusmadi.
Komandan Kodim 0116/Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi mengatakan, helikopter jenis MI-17 VN tersebut, tiba di Bandara Cut Nyak Dhien di Kabupaten Nagan Raya. "Heli BNPB ini, terbang dari Dumai menuju Bandara Cut Nyak Dhien, guna membantu penanggulan kebakaran lahan di tiga kabupaten yakni Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya," katanya.
Dia melanjutkan, rencananya helikopter tersebut akan mulai melakukan kegiatan operasi pengeboman dengan menggunakan air pada Rabu, (26/7).