Senin 24 Jul 2017 19:43 WIB

6,5 Hektare Hutan di Nagan Raya Terbakar

Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Kodim 0116 Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mencatat kebakaran hutan dan lahan gambut di daerah itu seluas 6,5 hektare karena dipicu oleh musim kemarau. Komanda Kodim (Dandim) 0116/ Nagan Raya Letkol Kav Moch Wahyudi, di Nagan Raya, Senin (24/7) mengatakan, lokasi kebakaran hutan dan lahan gambut sudah bisa diatasi dan hanya tersisa asap yang muncul dari lokasi tersebut.

"Ditemukan lokasi kebakaran hutan di Desa Krueng Seumanyam Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya yang mencapai luas sekitar 6,5 hektare, lahan yang terbakar berupa hutan," katanya.

Kebakaran hutan terjadi di Desa Krueng Seumayam, Kecamatan Darul Makmur seluas 6,5 hektare, sementara kebakaran lahan gambut di kebun sawit milik masyarakat Dusun Kuala Sikandang, Desa Babah Lhueng, Kecamatan Tripa Makmur, Nagan Raya, Aceh.

Informasi kebakaran lahan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menemukan titik panas di Kabupaten Nagan Raya sehingga tiga orang anggota Koramil 06 Darul Makmur menelusuri dan menemukan lokasi kebakaran.

Masyarakat Kreung Seumayam yang dimintai keterangan pihak TNI tidak mengetahui sumber api sehingga menyebabkan kebakaran hutan tersebut dikarenakan saat ini tidak ada masyarakat setempat yang sedang membuka lahan/hutan.

"Upaya pemadaman dilakukan oleh tiga orang personel TNI Koramil Darul Makmur, dibantu oleh tiga orang masyarakat setempat dengan menggunakan ranting-ranting kayu di sekitar lokasi, dengan menggunakan ember yang diisikan air," kata Wahyudi.

Kemudian kebakaran yang ditemukan di Desa Babah Lhueng, Tripa Makmur, merupakan kebun sawit milik warga setempat atas nama Junaidi (33), diperkirakan penyebab kebakaran lahan dipicu musim kemarau yang melanda daerah itu.

Pemadaman dilakukan oleh empat anggota TNI Posramil Tripa Makmur, satu orang personil anggota Pospol Tripa Makmur dan lima orang masyarakat setempat. Pemadam dilakukan dengan menggunakan jasa perahu nelayan, mesin pompa air dan cara manual.

Sulitnya medan jalan menghambat upaya pemadaman karena untuk menuju lokasi harus ditemupuh dengan menggunakan rakit/sampan, meski demikian api berhasil dipadamkan sehingga hanya tersisa terbangan asap yang tidak bisa dibendung. "Untuk sementara api pada kedua lokasi sudah dapat dipadamkan, tetapi asap masih terlihat yang berlokasi di lahan gambut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement