Senin 24 Jul 2017 10:05 WIB

Produksi Ikan Teri Asin Lampung Terkendala Mahalnya Garam

Nelayan menyiapkan ikan teri hasil tangkapan. Ikan teri biasa diolah dalam bentuk ikan asin.
Foto: Antara
Nelayan menyiapkan ikan teri hasil tangkapan. Ikan teri biasa diolah dalam bentuk ikan asin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Sejumlah perajin menyebutkan produksi ikan teri asin Pulau Pasaran dalam seminggu terakhir bisa mencapai empat ton per hari terkendala. Peningkatan produksinya terhambat pada harga garam yang melambung.

"Kami tak bisa mengurangi kadar keasinan ikan teri karena akan berpengaruh terhadap mutunya, seperti lebih cepat busuk atau rusak," kata Waskarah, salah satu perajin ikan asin di Pulau Pasaran, Bandarlampung, Senin (24/7).

Ia menyebutkan untuk mengasinkan ikan teri sebanyak 100 kg dibutuhkan garam minimal 50 kg. "Kami tak berani menurukan kadar garamnya, karena akan merusak mutu ikan," katanya.

Dia menyebutkan harga sekarang mencapai Rp 5.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp 1.000/kg. Ia menyebutkan produksi ikan asin di Pulau Pasaran berangsur membaik, sedang dirinya sekarang mampu menghasilkan ikan asin sekitar 500 kg yang dikirimkan ke Jakarta.

Harga ikan teri asin berkisar Rp 40.000 per kg hingga Rp 70.000 per kg.

"Mutu ikan sedang baik. Harga teri jengki asin di bawah Rp 40.000/kg, sedang teri nasi mencapai Rp 70.000/kg. Namun, produksi sekarang belum sebanyak tahun lalu," katanya.

Perajin ikan asin lainnya, Sarnoto, menyebutkan, dibutuhkan 100 kg garam untuk merebus ikan teri segar dalam 100 liter air, agar mutu ikan terjamin dengan tingkat keasinan yang cukup baik.

"Kita tidak bisa turunkan kadar keasinannya karena akan berdampak terhadap mutu ikan, juga tidak boleh terlalu asin. Kami mengasinkan ikan sesuai standar, namun sekarang terkendala pada harga garam," katanya.

Sehubungan itu, ia mengharapkan pemerintah segera menjaga kestabilan pasokan dan garam, agar usaha pembuatan ikan asin bisa bertahan di tengah gencarnya persaingan dengan usaha ikan asin negara lain.

Beberapa perajin lainnya juga mengharapkan harga garam bisa turun seperti semula, untuk menekan biaya produksi ikan asin.

Harga ikan teri nasi kualitas premium mencapai Rp 95.000/kg, teri nasi medium Rp 70.000/kg, dan teri jengki Rp 40.000/kg.

"Kenaikan harga ikan teri terjadi untuk kualitas ekspornya. Mutu ikan sekarang lebih baik, dan hasil tangkapan juga lumayan banyak," kata Sarnoto.

Ikan teri segar didapatkan dari bagan-bagan penangkapan ikan yang bertebaran di perairan Teluk Lampung hingga kawasan Kepulauan Legundi Lampung. Pulau Pasaran merupakan sentra produksi ikan teri utama di kota Bandarlampung. Luas pulau ini sekitar delapan hektare dengan jumlah penghuni 240 kepala keluarga (KK). Hampir semua penduduk Pulau Pasaran berprofesi sebagai nelayan dan pengolah ikan kering.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement