Rabu 02 Aug 2017 18:12 WIB

Garam Langka, Cak Imin Sindir Pemerintah

Rep: Dyah Meta/ Red: Indira Rezkisari
Petani memanen garam di lahan garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petani memanen garam di lahan garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin melontarkan kritik kepada pemerintah soal kelangkaan yang dibarengi meroketnya harga garam. Impor, ujar dia, bukanlah jalan keluar yang tepat apalagi Indonesia sebagai negara kelautan sangat berpotensi sebagai produsen garam terbesar.

"Harus ada solusi cepat, jangan mengandalkan impor, kalau impor anak TK juga bisa," katanya dalam siaran persnya, Rabu, (2/8).

Langkah yang diambil pemerintah haruslah  konkrit, langsung pada pemberdayaan petani dan perusahaan industri garam. Dia mempertanyakan diamnya pemerintah terhadap industri garam yang sejak lama dirundung masalah.

"Perusahaan garam sejak lama bermasalah, bagaimana penanganannya? Ini tak ada yang mengkritisi, semua diam. Ini Bu Susi (Menteri Kelautan) malah tenang tenang saja. Padahal ini mestinya bukan hanya urusan perdagangan tapi kelautan juga," kata Cak Imin.

Ia menekankan pemerintah agar segera mencari jalan keluar untuk membangkitkan kembali industri garam nasional. Selama ini kepada pelaku industri garam tradisional pun tak ada pembinaan serius dari pemerintah.

"Coba cari solusi komprehensif, yang pertama pemberdayaan petani garam yang serius dengan real pemasaran garam yang menjanjikan. Tapi gak ada pembinaan. Ini sangat memprihatikan  cara menangani kebutuhan pokok masyarakat itu," ungkap Cak Imin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement