Sabtu 22 Jul 2017 16:35 WIB

Golkar tak Nyaman dengan PAN di Koalisi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Ketua DPP Partai Golkar Munas Ancol Ace Hasan Syadzily.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua DPP Partai Golkar Munas Ancol Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily menanggapi sikap manuver Partai Amanat Nasional (PAN) yang berbeda dengan koalisi partai pendukung pemerintah berkaitan Undang-undang Pemilu. Meski menghargai sikap fraksi PAN, Ace menilai mestinya perbedaan bisa dibicarakan secara bersama-sama dengan koalisi partai pemerintah.

"Karena harapan kami sebagai partai pendukung pemerintah, semua parpol pemerintah satu arah, satu gerak, satu langkah di dalam berbagai kebijakan untuk memperkuat demokrasi kita," ujar Ace saat ditemui wartawan di Kawasan Menteng, Jakarta, pada Sabtu (22/7).

Sikap walk out PAN dalam rapat paripurna DPR pengambilan keputusan RUU Pemilu Kamis (21/7) membuat tidak nyaman koalisi partai pemerintah, termasuk juga Partai Golkar. Karena, semestinya partai yang tergabung dalam koalisi semestinya memiliki kesadaran untuk mendukung agenda Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Jujur harus kami katakan memang seharusnya juga merasa tidak nyaman begitu ya, tapi tentu kami tidak bisa intervensi terhadap kebijakan masing-masing politik itu," katanya

Baca Juga: Jokowi: PAN Tetap Solid Dukung Pemerintah.

Namun, jika ditanya apakah perlu ada evaluasi kepada PAN, Partai Golkar menyerahkan semua keputusan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, Golkar akan mendukung apapun langkah maupun kebijakan Jokowi-JK. "Jujur kami tidak ada kapasitas dalam memberikan masukan sikap sesama partai pendukung pemerintah. Kami serahkan sepenuhnya pada Presiden untuk mengamabil sikap untuk partai yang berbeda sebagai pendukung pemerintah," katanya.

Sikap fraksi PAN dalam pengesahan UU Pemilu menjadi salah satu partai yang walk out dari ruang Rapat Paripurna bersama Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS. Empat fraksi tersebut kalah voting terbuka dalam menentukan pelaksanaan voting lima isu krusial apakah tetap pada Kamis (20/7) malam atau ditunda menjadi Senin (24/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement