Rabu 19 Jul 2017 20:46 WIB

Pembayaran Elektronik di Tol Tangerang-Merak Masih Rendah

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Kendaraan tengah memasuki gerbang tol Tangerang-Merak.
Foto: Republika/Wihdan
Kendaraan tengah memasuki gerbang tol Tangerang-Merak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak mengimbau masyarakat gunakan pembayaran secara elektronik. Pengelola tol Tangerang-Merak di bawah PT Marga Mandalasakti itu mendukung pembayaran tol secara elektronik sesuai dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Kepala Divisi Hukum dan Humas Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak Indah Permana Sari mengungkapkan saat ini kesadaran masyarakat untuk menggunakan pembayaran tol secara elektronik masih rendah.

"Kesadaran belum tinggi. Pengguna tol Tangerang-Merak sampai saat ini masih 14 persen saja yang sudah menggunakan pembayaran elektronik," kata Indah saat mengunjungi Kantor Republika, Rabu (19/7).

Padahal, kata dia, pemerintah menargetkan pada Oktober 2017 ini pengguna jalan bebas hambatan itu harus mencapai 100 persen yang menggunakan pembayaran secara elektronik. Program tersebut memang meruapakan kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dengan target tersebut, Indah merasa saat ini masyarakat pengguna tol yang menggunakan pembayaran eleltronik masih jauh dari harapan. "Padahal penggunaan pembayaran elektronik ini bisa memiliki manfaat positif terutama untuk lalu lintas di dalam tol," jelasnya.

Indah memaparkan, pembayaran tol secara manual dengan uang tunai harus memakan waktu sekitar tujuh detik per kendaraan. Sementara jika menggunakan pembayaran elektronik bisa menghemat waktu menjadi dua sampai tiga detik saja saat melakukan transaksi pembayaran tol.

Hal itu menurutnya bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di jalan tol. Sayang, meski pada musim mudik lebaran 2017 sudah diberikan diskon sebanyak sepuluh sampai 20 persen ditambah pengguna yang semakin banyak namun belum memiliki kemajuan yang meningkat.

Meskipun begitu, Indah mengakui terbatasnya bank yang sudah memberikan layanan untuk pembayaran tol memang menjadi kendala. Tidak semua masyarakat menggunakan bank tang sama seperti kartu e-toll yang digunakan untuk pembayaran elektronik.

Untuk itu ia berharap untuk bank manapun bisa membuka kerja sama karena alat pembayaran elektronik bukan disediakan dari pengelola tol. "Bank seharusnya bisa lebih agresif lagi. Karena ke depannya dika semua kesiapan sudah seratus persen, cita-cita terbesar kami bisa menggunakan teknologi yang lebih canggih dalam pembayaran elektronik," tuturnya.

Sejauh ini, secara keseluruhan pengguna tol degan pembayaran elektronik memang sudah meningkat. Hanya saja dari skala nasional, pembayaran tol secara elektronik baru mencapai sekitar 23 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement