Sabtu 15 Jul 2017 19:48 WIB

Terapi Doa untuk Sudirman Said

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nidia Zuraya
Tokoh pembela hak perempuan dan anak asal Sragen, Jawa Tengah, Sugiarsi, sedang berbicara dengan mantan Menteri ESDM Sudirman Said.
Foto: foto istimewa
Tokoh pembela hak perempuan dan anak asal Sragen, Jawa Tengah, Sugiarsi, sedang berbicara dengan mantan Menteri ESDM Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh pembela hak perempuan dan anak asal Sragen, Jawa Tengah, Sugiarsi mendoakan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dengan cara yang unik. Ia menggunakan terapi doa.

Dengan posisi berdiri, tangan kanan Sugiarsi memegang bahu kiri Sudirman, yang duduk di sampingnya. Kemudian, mulutnya melafadzkan doa-doa dengan suara lirih. Sesekali dia melafadzkan dengan jelas kalimat 'Allahu Akbar'.

"Saya menggunakan terapi doa," ujar Sugiarsi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (15/7).

Cara tersebut memang sudah biasa Sugiarsi lakukan ketika mendoakan pasiennya, baik yang menjadi korban maupun pelaku kekerasan. Ia mengatakan, 'senjata' miliknya hanyalah doa.

"Dan doa dari orang yang ikhlas insyaallah dikabulkan Allah," terang wanita yang juga menjabat sebagai Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) itu.

Sugiarsi mengakui, pasien yang minta pertolongan kepadanya bisa disembuhkan. Dari mental korban hingga pelaku yang dapat menyadari kesalahannya dan bertobat.

Namun, doa yang dipanjatkan untuk Sudirman berbeda dengan kepada pasien-pasiennya tadi. Untuk Sudirman, ia mendoakan agar Sudirman bisa menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah.

“Semoga Pak Sudirman bisa menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah. Dimudahkan jalannya dan senantiasa dilindungi Allah dari orang-orang yang bermaksud jahat kepadanya,” begitu doa Sugiarsi kepada Sudirman yang saat itu sedang berkunjung ke kediamannya di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (15/7).

Sudirman pun mengapresiasi aktivitas yang dilakukan Sugiarsi. Menurut dia, Sugiarsi merupakan perempuan hebat yang sangat peduli pada penderitaan yang dialami perempuan dan anak-anak.

“Ibu Sugiarsi perempuan hebat, orang yang langka. Pemerintah daerah perlu memberikan bantuan yang pantas untuk mendukung aktivitasnya yang mulia,” jelas Sudirman.

Setelah mendengar cerita dari peraih penghargaan Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI) itu, Sudirman merasa optimis. Ia optimis pejuang sejati seperti Sugiarsi ada di mana-mana dan orang-orang itu lah yang dapat dijadikan sebagai sumber harapan kita semua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement