Kamis 13 Jul 2017 16:07 WIB

Polda Metro Dalami Motif Penyerang Hermansyah Bawa Sajam

Pelaku pengeroyokan Hermansyah: Erick Birahy, Richard Patipelu, Laurens Paliyama (pembacok) dan Edwin Hitipeuw. Kamis (13/7).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Pelaku pengeroyokan Hermansyah: Erick Birahy, Richard Patipelu, Laurens Paliyama (pembacok) dan Edwin Hitipeuw. Kamis (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya akan mendalami motif pelaku penganiayaan ahli telematika Hermansyah. Diketahui, Lauren Paliyama membawa senjata tajam (sajam) saat terjadi pertikaian yang berujung pembacokan pada akhir pekan lalu itu. "Kita akan dalami kenapa pelaku membawa senjata tajam," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan di Jakarta, Kamis (13/7).

Menurut Iriawan, masyarakat banyak yang membawa senjata tajam seperti samurai berukuran lebih besar apalagi pisau. Namun, pihak Polda Metro Jaya telah berupaya menggelar operasi senjata tajam untuk mengantisipasi aksi kejahatan. Iriawan menegaskan, seseorang tidak dibenarkan membawa senjata tajam jika terjaring operasi maka akan diproses pidana.

Terkait pembacokan Hermansyah, Iriawan menyatakan belum dapat memastikan motif tersangka Lauren membawa senjata tajam untuk membacok ahli telematika itu. Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur dan Polres Kota Depok masih mencari pisau yang dibuang Lauren di KM 5,5 Tol Jagorawi usai menusuk Hermansyah.

Sementara, barang bukti lainnya seperti dua mobil yang digunakan para tersangka telah disita petugas beserta pakaian pelaku yang bernoda bercak darah Hermansyah. Petugas juga telah menangkap empat tersangka yakni Edwin Hitipeuw, Lauren Paliyama, Erick Birahy, dan Richard Patipelu. Anggota kepolisian masih memburu salah satu pelaku lainnya yang masih buron berinisial DO yang diduga turut terlibat pengeroyokan terhadap Hermansyah.

Sebelumnya, Hermansyah terlibat pertengkaran dengan pengemudi lain berjumlah lima orang yang berujung pembacokan usai kendaraannya bersenggolan di Tol Jagorawi Jakarta Timur pada Ahad (9/7) sekitar pukul 04.00 WIB. Insiden pembacokan ini sempat memunculkan spekulasi publik yang mengaitkannya dengan peran Hermansyah yang pernah menilai, bukti percakapan berunsur pornografi yang melibatkan Habib Rizieq Shiahab adalah hasil rekayasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement