Rabu 12 Jul 2017 14:57 WIB

26.142 Rumah di Pelosok Jabar Dapat Aliran Listrik

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Dua pekerja memperbaiki instalasi listrik (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Dua pekerja memperbaiki instalasi listrik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,

26.142 Rumah di Pelosok Jabar Dapat Aliran Listrik

BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT PLN untuk penyambungan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak mampu di Jawa Barat Tahun 2017. Dari perjanjian ini ada lebih dari 26 ribu kepala keluarga yang tinggal di pelosok Jawa Barat akan mendapat sambungan aliran listrik

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jabar Eddy IM Nasution mengatakan Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan elektrifikasi menuju 100 persen. Hingga Desember 2016 tercatat rasio elektrifikasi di Jawa Barat sebesar 97,87 persen.

Kerja sama yang dijalin ini, Eddy mengatakan, dalam rangka memberikan akses elektrifikasi bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Berdasarkan data PBDT TNP2K 2015 tercatat ada 645.193 Rumah Tangga (RT) di Jabar yang belum teraliri listrik secara resmi dari PLN.

“Untuk tahun ini, kita menetapkan target 26.142 rumah tangga yang akan dialiri listrik, yang terletak di pelosok-pelosok terutama di Jabar Selatan,” kata Eddy seperti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (12/7).

Dalam kerja sama penyambungan aliran listrik ini, Pemprov Jabar akan menanggung biaya instalansi rumah sederhana dan biaya penyambungan listrik PLN melalui skema bansos. Sementara PLN mengurus jaringan listrik ke target-target yang telah disepakati bersama.

Menurut Eddy, program ini akan dimulai pada Agustus mendatang. Langkah awal yang akan ditempuh oleh Pemprov yakni penyamaan data antara pemerintah daerah dengan PLN. “Awal tahun ini kita temukan sedikit perbedaan, jadi untuk data selalu kita sinkronkan dan perbaharui agar program ini tepat sasaran dan efektif,” ujarnya.

General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana menyambut baik langkah kerja sama yang digagas Pemprov Jabar. Dia pun berharap rumah-rumah di Jawa Barat dapat segera 100 persen teraliri listrik di 2018. “Menurut data yang kami miliki, Jawa Barat memiliki rasio elektrifikasi tertinggi di Indonesia. Hingga Juni 2017 prosentasenya mencapai 98,6 persen dan sisanya ini yang terberat Karena kendala geografis letaknya yang ada di pelosok,” tuturnya.

Untuk mendukung program ini, pihaknya mengaku telah mengalokasikan Rp 197 miliar untuk pembangunan jaringan di lokasi yang sulit. “Tahun ini target 26.142 KK, mudah-mudahan tahun depan dapat ditingkatkan lagi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement