REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar membuka diri untuk disandingkan dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk berlaga di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023 karena selain dinamika politik yang terus berkembang ia menilai calon dari latar belakang kepala daerah memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama.
"Peluang ada (menggandeng kepala daerah/Uu Ruzhanul Ulum) terbuka untuk kita diskusikan, saya sendiri sudah pernah bertemu dengan Bupati Tasikmalaya. Pak Uu kemarin ketemu di Tasikmalaya, saat sama-sama ke Miftahul Huda," kata Deddy Mizwar di Bandung, Selasa (11/7).
Menurutnya, hingga saat ini dirinya masih akan menunggu instruksi dari partai pengusung terkait calon yang mendampinginya tersebut.
"Tergantung bagaimana koalisi partainya tapi saya belum mendapat dukungan resmi dari partai. "Partai belum ada yang langsung komitmen. Tunggu saja hasilnya, mereka berproses, berpikir," ujarnya.
Sementara itu, DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat mengaku hingga saat ini belum menentukan kandidat yang akan diusung dalam Pilgub Jabar 2018.
Menurut Wakil Ketua DPW PPP Jawa Barat Yusuf Puadz hingga saat ini pihaknya masih menyiapkan tim untuk menjaring bakal calon dan membahas koalisi.
Ketika disinggung nama-nama internal yang sudah muncul, menurutnya nama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menjadi salah satunya.
"Jika Bu Ade (Ketua DPW) dan Donny untuk calon bupati," ucapnya.
Akan tetapi, Yusuf mengatakan, Uu harus meningkatkan popularitas di masyarakat jika ingin resmi diusung PPP dan hal ini pun menjadi keinginannya yakni majunya kader sebagai calon gubernur mau pun wakil gubernur.
"Hingga saat ini di sejumlah survei kami melihat sendiri hasilnya. Jadi harus tingkatkan dulu, karena hasil survei kan jadi acuan," jelasnya.