Ahad 09 Jul 2017 14:29 WIB

Tanggapan ICW Soal Jokowi Boyong Anak-Menantu ke Jerman

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Ani Nursalikah
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo (tengah).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi G-20 yang digelar di Hamburg, Jerman menjelang usai. Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja termasuk yang menghadirinya.

Namun, kontroversi tidak ikut usai di Tanah Air. Sebab, Kepala Negara diketahui menyertakan anak-anak dan menantunya dengan menumpang pesawat kepresidenan dari Jakarta menuju ke Turki dan Jerman.

Terkait itu, koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menegaskan keputusan Presiden Jokowi tersebut tidak etis. Lebih lanjut, dia menilai Presiden Jokowi telah memperlihatkan sikap yang kontradiktif terhadap komitmen pemberantasan korupsi.

"Secara etis tidak baik ya. Fasilitas negara semestinya digunakan untuk kepentingan kenegaraan. Apalagi Pak Jokowi dan keluarga selama ini dikenal dengan sikap antikorupsinya dan dipandang bersih," kata Adnan Topan dalam pesan singkatnya, Ahad (9/7).

"Tentu, memboyong keluarga dengan fasilitas negara bertolak belakang dengan prinsip antikorupsi dan bersih," sambungnya. KTT G20 merupakan ajang pertemuan para pemimpin dari 20 negara penting yang menggerakkan perekonomian global serta sejumlah organisasi dan perusahaan internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement