REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mempersialahkan kementrian terkait memanfaatkan hasil temuan Ekspedisi NKRI Koridor Papuan untuk kepentingan bangsa dan negara. Ia mengatakan, kegiatan Ekspedisi NKRI merupakan kegiatan strategis untuk membangun bangsa Indonesia.
"Ekspedisi ini terdiri dari penelitian sumber daya alam yang menjelajahinhutan, rawa, laut, dan sungai. Ekspedisi ini mampu memberi nilai tambah untuk pengelolaan sumber daya alam. TNI-AD membuka diri dari hasil ekspedisi ini pada instansi lain," ujarnya di Pusdiklatpassus, Batujajaran, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (7/7).
Menurut KSAD Ekspedisi kali ini diikuti sebanyak 797 peserta yang terdiri dari unsur TNI AD, AU, AL, Polri, mahasiswa (Menwa), dan masyarakat umum. Ia mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat program lintas sektoral sejumlah kementrian, TNI, Polri, peneliti, pemerintah daerah, perguruan tinggi organisasi kepemudaan dan pencinta alam serta instansi lainnya.
Pada tahun ini, kata dia, Ekspedisi mengambil tema " Peduli Masyarakat dan Lestarikan Alam". Ekspedisi yang akan berlangsung mulai Agustus hingga November, imbuh dia, akan dilakukan di duamkirwil yaitu Merauke dan Boven Digoel.
"Bagi TNI AD, kegiatan ini sangat strategis dalam mendukung upaya pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran," katanya.
KSAD mengharapkan kegiatan ini bisa bermanfaat tidak hanya untuk kepentingan pertahanan, tetapi juga memberi kontribusi bagi bidang pendidikan, penelitian, lingkungan hidup serta tata ruang nasional. Sebab, kata dia, ekspedisi ini diisi dengan kegiatan penelitian potensi baik flora maupun fauna, sumber daya alam.
"Kami yakin kegiatan ini bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Kami berharap seluruh komponen bangsa mendukung kegiatan ini," kata dia.
Sementara itu Inisiator Ekspedisi NKRI, Letjen TNI ( Pur) Suroyo Prabowo, mengatakan, Ekspedisi NKRI sudah memasuki episode ketujuh dan dilaksanakan setiap tahun. Dari hasil kegiatan tersebut, kata dia, dilakukan evaluasi sehingga adabperbaikan di tahun berikutnya.
"Setiap tahun kitanlakukan evaluasi. Kita tambah para ahli dan penelitinya, diperbaiki setiap tahunnya. Kegiatan ini diharapkan bisa membangkitkan masyarakat Indonesia untuk mengenal bangsanya yang begitu beragam kekayaan flora dan faunanya," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
