Jumat 07 Jul 2017 14:18 WIB

AM Fatwa Sarankan Ibu Kota Dipindah ke Jonggol atau Banten

Rep: Santi Sopia/ Red: Nur Aini
Pembangunan Ibu Kota Baru, Ilustrasi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pembangunan Ibu Kota Baru, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), AM Fatwa menyarankan pemindahan ibu kota RI sebaiknya tidak terlalu jauh dari DKI Jakarta. Dia mencontohkan Putra Jaya, misalnya, hanya sekitar 30 kilometer dari Kuala Lumpur, Malaysia. Lalu, Washington sekitar 40 kilometer dari New York, Amerika Serikat (AS).

"Untuk ibu kota negara kita misalnya Jonggol (Bogor), Sukabumi, atau wilayah Banten," kata Senator DKI Jakarta itu melalui keterangan tertulis, Jumat (7/7).

Pemindahan itu, kata dia, mesti dilakukan secara bertahap dan dikerjakan oleh anak negeri sendiri. Dia meminta agar pemindahan ibu kota tidak diserahkan kepada asing.

"Kita hormati pandangan jauh ke depan Bung Karno untuk ibu kota RI di Palangkaraya. Tapi kondisinya dalam waktu dekat sangat sulit, dan banyak sekali masalah yang ruwet untuk melaksanakannya," katanya.

Padahal kebutuhan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta, kata dia, sudah sangat mendesak. Kegiatan birokrasi pemerintahan di Jakarta sehari-sehari dinilai sudah sangat tidak nyaman dengan hiruk pikuk kehidupan penduduk yang padat, kumuh, banjir dan kemacetan. "Sebaiknya kita berpikir realistis saja," katanya.

Baca juga: Istana: Ide Pemindahan Ibu Kota dari Pengalaman Jokowi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement