REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menuturkan ada dua laporan terkait insiden pemukulan di Bandara Sam Ratulangi. Saat ini polisi tengah mengkaji isi dari video atas insiden pada Rabu (5/7) pagi itu.
"Berkaitan dengan kejadian di bandara Sam Ratulangi, ini sudah ada dua laporan," ujar Rikwanto di Mabes Polri Jakarta Selatan, Kamis (6/7).
Rikwanto menuturkan, laporan pertama dibuat atas dugaan adanya pemukulan dengan ditampar yang dilakukan oleh seorang wanita atas nama Joice Onsay Marouw (JOW) kepada petugas bandara. Laporan kedua berkaitan dengan dugaan adanya perbuatan tidak menyenangkan atas perlakukan petugas bandara kepada JOW.
"Jadi dua-duanya (laporan) sedang kita teliti," terang mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Rikwanto juga membenarkan bahwa adanya dugaan pemukulan yang dilakukan oleh salah satu pengunjung bandara yang mengaku istri pejabat polri itu. Penyidik kata dia sedang meneliti dan akan menindak lanjuti insiden tersebut.
"Kita menindaklanjuti karena memang sudah dilaporkan. Itu yang kita lakukan sekarang," terangnya.
Sebelumnya video berdurasi 12 detik yang menayangkan seorang petugas bandara Avsec Bandara Sam Ratulangi Manado viral di media sosial. Terlihat seorang wanita yang berpakaian dan mengenakan kaca mata hitam meluapkan emosinya terhadap petugas.
Meski sempat dilerai seorang anak, terlihat sang ibu emosi dan kemudian menampar petugas. Belum diketahui penyebab pasti peristiwa tersebut, namun dari info yang beredar sang ibu tidak terima jam tangannya dicopot untuk dimasukkan ke mesin X-Ray.