Kamis 06 Jul 2017 06:18 WIB

Saran Mantan Pimpinan KPK Atas 'Serangan' Pansus

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
Indriyanto Seno Aji.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Indriyanto Seno Aji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini menghadapi 'serangan' dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan adanya Pansus Angket KPK. Upaya perlawanan terhadap lembaga antikorupsi ini tak hanya terjadi saat ini, namun beberapa kali sejak komisioner-komisioner sebelumnya.

Mantan komisioner KPK Indriyanto Seno Aji mengaku tak kaget dengan upaya-upaya pelemahan terhadap lembaga yang pernah dipimpinnya itu. Dia menyarankan kepada para pemimpin KPK untuk menyikapinya secara wajar dan tetap menjalankan agenda pemberantasan korupsi seperti biasa.

"(Dulu) kami menyikapi dengan kewajaran saja, karena ini memang bagian rutin dari pola dan fenomena corruption strikes back yang justru memicu stigmatisasi pelaku," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (5/7) malam.

Menurutnya, berbagai perlawanan terhadap KPK tak lepas dari banyaknya pihak yang merasa terusik dengan kerja lembaga ini. KPK, kata dia, dari dulu selalu menerapkan pola holistik dan masif terhadap penegakan hukum pemberantasan korupsi. "Ada 'panic attack' kelembagaan atas sikap tegas KPK," ujar dia.

Guru besar ilmu hukum pidana ini juga mengritik rencana kunjungan Pansus Angket KPK ke narapidana korupsi di Lapas Pondok Bambu dan Sukamiskin. Dia menilai, langkah itu hanya mencari-cari alasan sekaligus tak fokus dengan tugas utamanya sebagai pansus.

"Tidak ada pengaturan pemeriksaan terpidana seharsnya tidak diartikan sebagai suatu justifikasi melakukan pemeriksaan tersebut sehingga terkesan pansus tidak fokus, melebar dan mencari suatu kewajaran yang diferensial saja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement